2021, Pengapalan Smartphone 5G Naik 130 Persen
-
Uzone.id - Kelangkaan semikonduktor di industri smartphone rupanya tidak terlalu berpengaruh. Vendor memacu jumlah unit pengapalan smartphone di tahun ini seiring dengan implementasi 5G yang mulai digalakkan di beberapa negara di dunia.
Menurut laporan IDC Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker, 5G mendorong pertumbuhan smartphone secara global sampai 7,7 persen yoy. Di tahun ini, IDC memperkirakan angka smartphone yang dikapalkan ke seluruh dunia mencapai 1,38 miliar unit."Pertumbuhan pasar smartphone sepertinya akan terus berlanjut di 2022, meski naiknya hanya 3,8 persen menjadi 1,43 miliar unit smartphone yang dikapalkan tahun tersebut," ujar VP IDC untuk program Worldwide Mobie Tracker Device, Ryan Reith, seperti dikutip dari CRN.com.au, Senin, 7 Juni 2021.
Reith memperkirakan jika pengapalan smartphone 5G akan meningkat sampai 130 persen tahun ini. Pertumbuhan ini diprediksi akan merata ke seluruh negara di luar China. Selain 5G, pasar di negara berkembang juga masih melihat adanya permintaan yang tinggi untuk perangkat 4G kelas menengah ke bawah, khususnya dipicu perlambatan ekonomi akibat pandemi.
Baca juga: Xiaomi Rilis Smartphone 5G Termurah di Dunia
"Industri smartphone masih melihat adanya kompetisi untuk pengeluaran konsumen di pasar yang hampir sama, seperti PC, tablet, TV dan perangkat untuk smart home. Namun hal itu tidak berpengaruh proses pasar untuk menuju pemulihan," ujar Reith.
Reith menyebut jika pasar smartphone kembali tumbuh selama kuartal liburan tahun lalu dan sejak itu IDC hanya melihat peningkatkan produksi dari para pemasok ternama. Selain itu juga ada dorongan yang kuat menuju 5G, dan sebagai akibatnya harga pun terus turun.
"IDC memperkirakan harga jual rata-rata untuk perangkat Android 5G turun 12 persen dari tahun ke tahun di 2021 menjadi USD456 dan kemudian di bawah USD400 pada tahun 2022. Di sini Apple akan terus merasakan tekanan harga," ujar Reith.
Laporan IDC juga menyebut jika pertumbuhan single digit akan terus berlangsung sampai 2025 dengan CAGR selama lima tahun menjadi 3,7 persen. Ini artinya, pasar smartphone tidak terlalu berdampak oleh kelangkaan semikonduktor, seperti yang dialami pasar otomotif, PC dan perangkat teknologi konsumer lainnya.
Laporan IDC memperlihatkan bahwa China akan memberikan kontribusi 50 persen dari total pengapalan smartphone 5G di 2021. Sedangkan Eropa Barat dan Asia Pasifik (kecuali China dan Jepang) digabung hanya 23,1 persen.
2021 akan mewakili pertumbuhan yoy terbesar yang telah disaksikan pasar sejak 2015 karena pergeseran menuju 5G di semua level harga terus meningkat. Pergeseran 5G juga akan memberikan harga retail smartphone mencapai puncak di 2021, bila dibandingkan dengan sisa periode perkiraan. Pasalnya, perangkat 5G yang mahal terus menggantikan perangkat LTE, yang juga mulai turun harga sampai 27 persen pada 2021.