4 Fakta Konflik Fortnite vs. Apple dan Google
-
(Foto: Unsplash)
Uzone.id -- Sebagai game mobile populer, hilangnya Fortnite dari Google PlayStore dan Apple App Store tentu menjadi hal besar bagi para gamer. Ada yang menganggap Apple dan Google tidak adil dan sebagainya.Konflik antara Google, Apple, dan pengembang Epic Games tengah panas lantaran Fortnite secara tiba-tiba disingkirkan dari kedua platform toko aplikasi. Fortnite dianggap telah melanggar kebijakan kedua perusahaan karena telah menerapkan sistem pembayaran sendiri yang lebih murah.
Ada beberapa detail tentang perselisihan ini bagi yang masih bingung. Simak di bawah, ya.
1. Epic Games gak berniat mungut uang dari Apple ataupun Google
Selama ini, Apple dan Google memotong pendapatan tiap aplikasi yang tersedia di masing-masing platform sebanyak 30 persen, sementara Epic hanya mendapatkan 12 persen dari pendapatan Fortnite. Ada pula metode pembayaran di dalam aplikasi (in-app purchase) yang langsung terhubung dengan PlayStore ataupun App Store.
Nah, kebijakan ini dinilai telah memonopoli pasar serta menghalangi kebanyakan pengembang aplikasi menerima masukan dari pajak karena kinerjanya selama ini adalah perusahaan langsung menariknya dari pengguna.
Baca juga: Apple Hapus Game Fortnite dari App Store
Setelah Fortnite disingkirkan dari App Store dan PlayStore, Epic Games melayangkan gugatan. Isinya bukan untuk minta kerugian, tetapi menuntut agar Google dan Apple menghilangkan praktik monopoli pada bisnisnya.
2. Detail ‘kesalahan’ Epic Games sampai Fortnite dihapus
Fortnite adalah game yang bisa dimainkan secara bebas, artinya aplikasi ini dapat diunduh secara gratis. Sementara Epic mendulang pendapatan dari pembelian di dalam aplikasi yang biasa dilakukan oleh para pengguna.
Selama ini gamer dapat membeli mata uang V-Bucks yang bisa digunakan untuk membeli pakaian baru, senjata, dan karakter (skin). Deretan item yang dapat dibeli tersebut menjadi pundi-pundi besar bagi bisnis model Epic. tercatat Fortnite menghasilkan USD4,2 miliar pada 2018 dan 2019.
Meski sudah untung, Epic tidak pernah setuju dengan kebijakan 30 persen yang diambil oleh Apple dan Google. Gara-gara ini, Epic membuat sistem pembayaran secara langsung yang memungkinkan gamer membeli V-Bucks dengan harga murah melalui sistem mandiri Epic tersebut ketimbang pembayaran dari Apple dan Google.
Baca juga: Kronologi Hilangnya Fortnite dari App Store dan PlayStore
Sebagai contoh, jika pengguna membeli 1.000 V-Bucks, mereka akan diberi opsi harga USD9,99 melalui App Store, atau USD7,99 melalui metode pembayaran Epic.
Hal itulah yang membuat Apple dan Google bareng-bareng menyingkirkan Fortnite.
3. Masih bisa main Fortnite asalkan sudah download sebelumnya
Kabar Fortnite menghilang dari App Store dan PlayStore memang bikin kaget kebanyakan gamer. Namun, bagi pengguna yang sudah lebih dulu punya Fortnite, game ini masih bisa dimainkan.
Mengutip Cnet, bahkan jika kita sudah mengunduh dan tak sengaja menghapusnya, kita masih bisa mengunduh ulang. Hanya saja pengguna tidak bisa mendapatkan update ataupun memainkan musim terbaru.
Baca juga: Gara-gara Pandemi, Makin Banyak Orang Main Fortnite
4. Berimbas ke bisnis Fortnite dengan produsen ponsel pintar Android
Salah satu hal yang disoroti Epic di dalam gugatannya adalah dampak yang timbul akibat Google menghapus Fortnite.
Epic mengatakan, kerja sama bisnis Fortnite dengan produsen ponsel pintar seperti Samsung, LG, hingga Sony menjadi terkendala karena Google membatasi mereka untuk mendistribusikan aplikasi-aplikasi mobile di ponselnya yang bertentangan dengan kebijakan PlayStore.
Pihak Epic memberi contoh ponsel OnePlus.
“Pengalaman Epic dengan OnePlus menjadi salah satu contoh ilustrasi. Epic telah membuat kesepakatan dengan OnePlus agar game-game Epic dapat tersedia di ponsel OnePlus melalui aplikasi Epic Games yang dapat digunakan bagi pengguna untuk langsung install dan update game, termasuk Fortnite, tanpa pembatasan dari Android OS. Tapi, Google memaksa OnePlus untuk mangkir dari kesepakatan bisnis tersebut,” tulis isi gugatan tersebut.