Home
/
Gadget

4 Keunggulan dan Kelemahan Ponsel Lipat Motorola Razr

4 Keunggulan dan Kelemahan Ponsel Lipat Motorola Razr

Hani Nur Fajrina15 November 2019
Bagikan :

(Foto: The Verge)

Uzone.id -- Perusahaan Motorola akhirnya menjawab rasa penasaran penikmat teknologi dengan merilis produk baru yang sebenarnya masih familiar bagi masyarakat dunia yang tumbuh di era pertengahan 2000an.

Motorola Razr resmi lahir kembali. Bedanya, Razr baru ini tentu hadir dalam desain dan teknologi yang lebih modern. Sistem operasinya sudah Android 9.0 Pie, serta tak ada lagi keyboard fisik T9.

Kehadiran Razr anyar ini tentu dapat dilihat sebagai kejutan. Kejutan yang membuat ponsel layar lipat ini dengan mudahnya memikat minat konsumen, namun juga beberapa fitur yang membuatnya terlihat “biasa-biasa aja”, malah cenderung jadi sisi kelemahannya.

Baca juga: Motorola Razr Bangkit Lagi! Ini Desain dan Speknya

Apa saja kira-kira?

Mari mulai dari keunggulannya dulu.

1. Desainnya… bikin nostalgia!

Flip phone Motorola Razr V3 begitu ikonis pada masanya. Bentuknya yang sangat tipis, ringkas, dan desain stylish. Nah, ponsel layar lipat Razr anyar ini tidak menghilangkan esensi khas dari Razr V3.

Saat ponsel ini dilipat, ukurannya tetap ringkas dan tipis seperti halnya Razr V3. Mudah banget dioperasikan. Jadi, Razr anyar ini bagai perpaduan antara flip phone dan foldable phone yang kekinian banget.

Preview
(Motorola Razr V3 dan Motorola Razr baru. Foto: The Verge)

2. Layarnya unik

Tentu kita gak akan melihat papan ketik atau keyboard T9 seperti ponsel-ponsel zaman dulu. Motorola membekali Razr lipat ini dengan layar OLED berukuran 6,2 inci. Jadi udah gak ada tombol-tombol keyboard, melainkan murni layar sentuh. Sensor sidik jarinya pun dibenamkan di layar.

Sentuhan modern lainnya bisa dilihat dari notch di bagian atas, yaa sudah pasti untuk menampung kamera depan serta speaker.

Jika kita melipat ponsel ini, ukuran layarnya jadi super mungil, yaitu 2,7 inci panel OLED yang dilapisi bahan kaca. Motorola menamakan layar tersebut dengan sebutan Quick View.

Di layar mungil itu --dalam posisi dilipat tentunya-- dapat diperlihatkan notifikasi, kontrol musik, dan kamera utama yang berubah menjadi mode selfie.

Baca juga: Galaxy Fold di China Ludes dalam Waktu 5 Menit

3. Lipatannya mulus

Kalau melihat ponsel layar lipat di masa sekarang, terkadang di bagian lipatan atau engselnya bikin bertanya-tanya apakah aman, gak rentan rusak, awet gak untuk layar, dan lain-lain.

Nah, Motorola Razr ini seakan membuat lipatan pada ponsel terasa mulus-mulus aja.

Meski konsepnya foldable phone, tapi Razr ini tetap hadir dalam desain yang “flip phone” banget seperti halnya Razr V3 -- engselnya terletak di bagian tengah dan dirancang seapik mungkin agar penggunaannya gak canggung atau kaku.

Preview
(Foto: The Verge)

4. Mudah dibawa-bawa

Lagi-lagi kalau melihat ke beberapa produk ponsel layar lipat seperti Galaxy Fold, Huawei Mate X, atau Microsoft Surface Duo semua ukurannya jumbo dan tak muat di saku.

Berbeda dengan Razr ini. Meski layarnya 6,2 inci, ukuran ponsel ini jika dilipat benar-benar ringkas dan tergolong portable karena kecil dan ramah di kantong ukurannya.

Setelah keunggulan dari Razr, tentu ada beberapa kekurangan juga. Apa saja kira-kira?

1. Kapasitas baterainya pelit

Sebagai ponsel kekinian, Motorola Razr gak unggul di aspek baterai. Motorola membekali ponsel ini dengan kapasitas 2.510 mAh. Tentu bukan kapasitas besar dan bisa-bisa harus sering mengisi daya ulang setiap hari, atau lebih dari sekali dalam sehari.

2. Kameranya… biasa aja

Motorola Razr dilengkapi oleh kamera utama 16MP diafragma f/1.7 lengkap dengan kemampuan EIS (Electronic Image Stabilization) dan Night Mode. Tak lupa dengan kamera selfie yang beresolusi 5MP.

Mengutip berbagai sumber yang sudah menjajal kamera Razr, tampaknya aspek kamera ini bukan keunggulan yang mantap dari Razr, karena gak ada teknologi fotografi canggih seperti halnya seri iPhone 11 atau Pixel 4. Super biasa aja.

Preview
(Foto: Riley Young/Digital Trends)

3. Bukan prosesor flagship

Motorola Razr memiliki RAM 6GB dan memori internal 128GB. Namun, banyak yang menyayangkan ponsel ini diotaki oleh prosesor Snapdragon 710.

Err, tentu ini bukan prosesor paling mumpuni dari Qualcomm. Padahal kalau memang mau menyasar pasar premium, Motorola dipercaya bisa langsung menggunakan Snapdragon 855 sekalian.

4. Harganya…

Dari beberapa spesifikasi Razr, banyak yang menilai Motorola terlalu tinggi memasang harganya. Razr akan dijual seharga US$1.500 atau setara Rp21 juta.

Mungkin untuk di kelas ponsel layar lipat, harga segitu tergolong standar, namun jika melihat spesifikasinya, tentu masih kurang ‘nendang’ dan cenderung jadi kemahalan.

Galaxy Fold dari Samsung dibanderol sekitar US$1.980 di Amerika Serikat, atau setara Rp27,8 juta, namun spesifikasinya “dewa banget”, mulai dari prosesor, kamera, dan ukuran layar.

Motorola berencana menjual Razr di AS pada Januari 2020. Belum ada kepastian apakah Razr akan masuk pasar Asia.

populerRelated Article