5 Fakta Soal Tertangkapnya Muslim Cyber Army
-
Tim Direktorat Siber Bareskrim Mabes Polri menangkap pelaku yang tergabung dalam grup penyebar hoaks Muslim Cyber Army (MCA) di beberapa kota di Indonesia. MCA diketahui merupakan jaringan provokator yang menyebarkan ujaran kebencian, mulai dari isu PKI sampai kekerasan kepada ulama.
Berikut kumparan (kumparan.com) merangkum fakta-fakta tertangkapnya kelompok Muslim Cyber Army:1. Polisi tangkap 6 admin grup MCA
Tim Direktorat Siber Bareskrim Mabes Polri menangkap 6 orang pelaku yang tergabung dalam grup MCA.
Direktur Tindak Pidana (Dirtipid) Siber Bareskrim Polri, Brigjen Pol Fadil Imran mengatakan, keenam pelaku tersebut merupakan anggota grup inti atau admin WhatsApp Family MCA.
"Kami ambil kesimpulan bahwa grup MCA ini ada MCA United, ini kelompok grup besar, namun kami identifikasi bahwa di grup besar ini ternyata ada tim intinya," kata Fadil dalam konferensi pers di kantornya, Bareskrim, Cideng, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (28/2).
2. Setelah penangkapan grup-grup MCA berganti nama
Setelah polisi menangkap enam admin MCA, ada dugaan para membernya mencoba menghilangkan jejak. Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Fadil Imran menyebutkan, grup-grup yang berafiliasi dengan coba mengubah identitasnya.
"Saya lihat grupnya flap (tutup), kalau tidak berganti nama, banyak yang keluar dari grup ini," kata Fadil di Bareskrim, Cideng, Jakarta Pusat, Rabu (28/2).
3. Polisi sebut anggota MCA capai 100 ribu orang
Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Fadil Imran menyebutkan yang ditangkap polisi adalah admin-admin grup bagian dari kelompok besar MCA. Sedangkan anggota grup-grup MCA, disebutnya punya jumlah besar.
"Kami mengambil kesimpulan grup ini adakan MCA United, ini kelompok grup besar. Dari identifikasi kami, member-nya 100 ribu lebih dengan admin 20 orang. Member besar ini sebagai bahan postingan," kata Fadil Imran di Bareskrim Polri, Cideng, Jakarta Pusat, Rabu (28/2).
4. Harus dibaiat sebelum gabung grup
Terdapat syarat khusus untuk bergabung menjadi member MCA. Begitu syarat terpenuhi, calon anggota akan dibaiat.
"Itu yang tadi United Cyber Muslim Army itu adalah forum grup WA yang semua bisa akses, dari situ kan nanti kelihatan, mana yang bisa jadi member sejati, mana yang cuman ikut-ikutan dan itu ada melalui tahapan kayak tes gitu. Setelah lulus tes, baru dibaiat," kata Dirtipid Siber Bareskrim Polri Brigjen Pol Fadil Imran di Bareskrim Polri, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (28/2).
5. Polisi kantongi data anggota MCA
Jajaran Direktorat Siber Bareskrim Polri kembali memburu beberapa orang yang diduga sebagai konseptor dari Muslim Cyber Army. Polri mengaku sudah mengantongi nama-nama anggota MCA lainnya.
"Yang belum ketangkap, Ada yang insial TM, wanita, sebagai konseptor dan member grup. Pasti dia sudah tahu," terang Dirtipid Siber Bareskrim Polri, Brigjen Pol Fadil Imran di kantornya, Bareskrim Cideng, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (28/2).