Home
/
Health

7 Alat Kontrasepsi yang Aman Selama Menyusui

7 Alat Kontrasepsi yang Aman Selama Menyusui

Chairul Akhmad07 December 2016
Bagikan :
hellosehat-1
Preview


Setelah melahirkan, tentu Anda tidak siap jika langsung hamil lagi. Pada saat ini, pasti Anda membutuhkan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Menyusui mungkin bisa menjadi alat kontrasepsi alami, tetapi mungkin tidak bisa diandalkan dalam jangka panjang.

Anda tentu membutuhkan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dalam waktu yang lebih lama. Namun, jangan sembarangan memilih alat kontrasepsi selama menyusui, karena alat kontrasepsi tertentu justru dapat menghambat kegiatan menyusui bayi Anda.

Lalu, apa saja alat kontrasepsi yang aman selama menyusui?


Pada umumnya, semua alat kontrasepsi selama menyusui aman untuk digunakan, namun alat kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen dapat menurunkan produksi ASI Anda. Oleh karena itu, sebaiknya pilih alat kontrasepsi yang tidak memengaruhi produksi ASI Anda.

BACA JUGA: Awas, 3 Metode Kontrasepsi Ini Tidak Ampuh Mencegah Kehamilan

1. Alat kontrasepsi pil


Pil KB terdapat dalam dua jenis, yaitu:

  • Pil kombinasi, yang mengandung hormon estrogen dan progesteron (progestin)

  • Pil mini, yang mengandung hormon progesteron (progestin)


Hormon estrogen yang terdapat di dalam pil kombinasi dapat menyebabkan produksi ASI menurun, sehingga penggunaan pil kombinasi saat Anda menyusui kurang dianjurkan. Jika Anda menggunakan pil kombinasi, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk menunggu sampai 6 minggu setelah kelahiran. Pil kombinasi dapat menyebabkan darah menggumpal jika dikonsumsi dalam minggu-minggu awal setelah kelahiran.

Lebih baik Anda memilih pil mini yang hanya mengandung hormon progesteron saat Anda sedang menyusui. Kebalikan dari estrogen, progesteron justru dapat membantu produksi ASI Anda. Namun, pil mini harus dikonsumsi di waktu yang sama setiap hari, mungkin hal ini sedikit merepotkan di tengah kesibukan Anda.

2. IUD


IUD (intrauterine device) merupakan alat KB jangka panjang yang tidak permanen. Jika Anda memilih alat KB ini, dokter akan memasukkan alat yang berbentuk seperti huruf T ini ke dalam rahim Anda, setidaknya dilakukan dalam waktu 6 minggu setelah melahirkan. Terdapat dua jenis IUD, yaitu:

  • IUD yang tidak mengandung hormon sama sekali, dari tembaga

  • IUD yang mengandung hormon progesteron (progestin)


Keduanya bisa Anda pilih sebagai alat kontrasepsi yang aman digunakan saat Anda menyusui karena tidak memengaruhi produksi ASI Anda. IUD dari tembaga tidak mengandung hormon sehingga tidak memengaruhi produksi ASI Anda. Sedangkan, IUD hormonal mengandung kadar hormon progesteron yang rendah, sehingga juga tidak akan menyebabkan masalah pada produksi ASI Anda.

IUD hormonal bekerja dengan cara mengentalkan lendir serviks dan menipiskan lapisan rahim untuk mencegah pembuahan sel telur dan penempelan (implantasi). IUD ini dapat bekerja selama tiga atau lima tahun untuk mencegah kehamilan. Sedangkan, IUD tembaga bekerja dengan cara membuat peradangan, sehingga mencegah sperma membuahi sel telur. IUD jenis ini dapat mencegah kehamilan hingga 10 tahun.

3. Implan


Jika Anda tidak suka rahim Anda dimasuki alat, seperti IUD, Anda bisa mencoba implan. Implan mengandung hormon progesteron (progestin) dan ditempatkan di bawah kulit pada lengan atas Anda. Cara ini bisa dipakai untuk mencegah kehamilan selama tiga tahun. Karena hanya mengandung hormon progesteron, sehingga penggunaan implan tidak akan memengaruhi produksi ASI Anda.

4. Suntikan Depo Provera


Suntikan ini bisa Anda dapatkan setiap tiga bulan sekali di penyedia layanan kesehatan. Suntikan ini juga aman untuk ibu menyusui karena hanya mengandung hormon progesteron yang tidak akan mengganggu produksi ASI Anda. Namun, kelemahannya adalah kesuburan Anda lebih sulit untuk kembali setelah Anda berhenti mendapatkan suntikan ini. Anda mungkin membutuhkan waktu sekitar 1 tahun untuk mengembalikan kesuburan Anda.

BACA JUGA: Metode Kontrasepsi yang Paling Efektif dan yang Tidak Efektif

4. Patch atau koyo


Anda bisa menempel patch KB di punggung, lengan, perut, atau bokong selama seminggu. Patch KB mengandung hormon estrogen dan progesteron. Mungkin ini bukan pilihan terbaik bagi Anda karena mengandung hormon estrogen yang dapat memengaruhi produksi ASI Anda. Namun, jika Anda ingin menggunakannya, sebaiknya tunggulah sampai 6 minggu setelah melahirkan.

5. Cincin vagina


Anda bisa menggunakannya dengan cara menempatkannya di dalam vagina selama 3 minggu. Cincin vagina ini mengandung hormon estrogen dan progesteron. Artinya, metode ini juga merupakan pilihan yang kurang baik karena mengandung hormon estrogen. Jika Anda ingin menggunakannya, tunggulah waktu sampai 6 minggu setelah melahirkan, sama seperti menggunakan patch.

6. Metode penghalang


Metode penghalang bertujuan untuk menghalangi sperma masuk ke dalam rahim Anda. Metode ini tidak mengandung hormon sama sekali, sehingga tidak masalah jika digunakan selama Anda menyusui.

Kondom. Dapat Anda gunakan setiap Anda berhubungan seksual untuk mencegah kehamilan. Ini merupakan cara yang mudah untuk mencegah kehamilan dan aman Anda gunakan selama menyusui. Jika Anda juga menggunakan spermisida (foam atau krim yang dapat membunuh sperma), kemungkinan Anda untuk hamil lagi akan lebih menurun. Spermisida juga tidak mengandung hormon, sehingga aman digunakan saat Anda menyusui.

Diafragma. Alat ini dirancang untuk menutup serviks, sehingga menghalangi sperma masuk. Anda bisa menggunakannya 6 minggu atau lebih setelah melahirkan. Karena penggunaan diafragma harus disesuaikan dengan ukuran tubuh Anda, Anda mungkin harus menunggu sampai 6 minggu setelah melahirkan. Waktu ini dirasa cukup untuk tubuh Anda kembali normal setelah melahirkan.

Kap serviks. Alat ini juga menutupi serviks. Serviks Anda akan melebar sedikit selama melahirkan, sehingga mungkin Anda juga harus menunggu setidaknya 6 minggu setelah melahirkan untuk menggunakan alat ini.

BACA JUGA: Kenapa Wanita Lebih Sering Terkena Infeksi Saluran Kencing?

Yang perlu diwaspadai dari alat kontrasepsi selama menyusui


Sebaiknya Anda memilih alat kontrasepsi yang tidak mengandung hormon estrogen saat Anda menyusui. Hormon estrogen dapat menurunkan produksi ASI Anda, sehingga durasi menyusui Anda bisa lebih singkat. Namun, tidak semua ibu menyusui (dalam jumlah kecil) yang menggunakan alat kontrasepsi mengandung estrogen mengalami penurunan produksi ASI. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda alat kontrasepsi terbaik apa yang bisa Anda gunakan saat menyusui.

Jika Anda mengalami masalah produksi ASI -yang ditandai dengan kenaikan berat badan bayi yang sedikit atau bayi tidak mengalami kenaikan berat badan sama sekali- dan Anda sedang menggunakan alat kontrasepsi hormonal, sebaiknya hentikan terlebih dahulu penggunaan alat kontrasepsi hormonal Anda. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah alat kontrasepsi yang Anda gunakan memengaruhi produksi ASI Anda.

The post 7 Alat Kontrasepsi yang Aman Selama Menyusui appeared first on Hello Sehat.
populerRelated Article