Home
/
Lifestyle

8 Bahaya Tidur Terlalu Lama

8 Bahaya Tidur Terlalu Lama
Redaksi Esquire Indonesia28 July 2017
Bagikan :

Tidur amatlah penting bagi otak, karena pada saat kita tidur, otak membuang hal-hal yang tidak perlu, menyeimbangkan neurostansmitter dan mengistirahatkan ingatan. Namun, tidur terlalu lama juga akan berdampak pada mood dan kesehatan mental. Apa saja bahaya tidur terlalu lama? Inilah 8 bahaya tidur terlalu lama.

Penurunan Fungsi Kognitif.

Riset membuktikan, performa kognitif seseorang yang tidur 7 jam, lebih baik dari mereka yang tidur kurang atau lebih dari 7 jam.

Penyakit Degeneratif

Riset lain juga mendapatkan fakta bahwa jam tidur yang terlalu sedikit, atau terlalu lama mempertingi faktor risiko terkena Alzheimer. Studi di Spanyol mendapatkan fakta, tidur terlalu lama dapat meningkatkan risiko demensia atau kumpulan penyakit dengan gejala-gejala yang mengakibatkan perubahan cara berpikir dan berinteraksi pasien dengan orang lain.

Depresi

Tidur terlalu lama disebut sebagai gejala depresi. Meskipun ada banyak penderita depresi mengaku insomnia, 15% di antaranya mengaku tidur terlalu lama.

Meningkatkan Rasa Sakit

Riset membuktikan bahwa sakit punggung akan semakin buruk jika Anda memilih tidur ketimbang beraktivitas. Tidur berlebihan juga memicu munculnya sakit kepala dan migrain.

Memengaruhi Kesuburan

Studi terhadap wanita Korea yang sedang menjalani terapi kesuburuan vitro mendapatkan fakta, wanita yang tidur 7-8 jam berpeluang hamil lebih baik ketimbang mereka yang tidur 9-11 jam (53% berbanding 43%).

Memengaruhi Toleransi Glukosa

Toleransi glukosa mengacu pada kemampuan tubuh untuk memproses gula, dan toleransi glukosa terganggu dikaitkan dengan resistensi insulin dan merupakan faktor risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Sebuah studi di Kanada melihat kebiasaan gaya hidup 276 orang selama enam tahun, menemukan bahwa orang-orang dengan durasi tidur yang panjang dan pendek cenderung mengalami gangguan toleransi glukosa dan diabetes selama periode dibandingkan dengan mereka yang tidur normal (20% berbanding 7%). Kajian diabetes dan tidur baru-baru ini menemukan hubungan yang konsisten antara peningkatan risiko diabetes tipe 2 dan tidur singkat dan panjang.

Peningkatan Berat Badan

Dengan menggunakan data yang sama dengan studi Kanada enam tahun sebelumnya, para periset juga menemukan hubungan antara penambahan berat badan dan tidur. Mereka yang jam tidurnya pendek dan panjang, keduanya cenderung mengalami kenaikan berat badan yang signifikan. Orang yang tidur lebih dari sembilan jam, memiliki kemungkinan 21% lebih besar dari tidur normal untuk menjadi gemuk selama penelitian berlangsung.

Risiko Penyakit Jantung yang Tinggi

Studi menemukan bahwa orang yang tidur lebih dari delapan jam per malam dua kali memiliki kemungkinan mengalami angina (nyeri dada yang disebabkan oleh penurunan aliran darah), dan 10% lebih mungkin terkena penyakit jantung koroner.  

 

FOTO: FREEIMAGES.COM/MAX BOGAERT

populerRelated Article