Angkat Kaki Dari Rusia, Spotify Rela Kehilangan 1,5 Juta Pelanggan
Foto: Thibault Penin/Unsplash
Uzone.id - Tampaknya Spotify mantap untuk angkat kaki dari Rusia setelah awal bulan lalu mereka hanya menangguhkan sebagian layanan langganan mereka di negara tersebut.
Spotify jadi platform selanjutnya yang secara serius menghukum Rusia dan blak-blakan mendukung Ukraina.Dari laporan Digital Trends, Spotify telah sepenuhnya menghentikan layanan mereka di Rusia dan rela melepas sekitar 1,5 juta pelanggan dari negara tersebut.
“Spotify percaya untuk terus menjaga layanan kami agar tetap beroperasi di Rusia,” kata juru bicara Spotify.
Baca juga: Spotify Dirangkul Kominfo, Bikin Program Kelas Podcast Gratis
“Namun, UU baru semakin membatasi akses informasi, menghilangkan kebebasan berekspresi, dan mengkriminalisasi jenis berita tertentu sehingga menimbulkan resiko pada keselamatan karyawan dan bahkan pendengar kami,” tambahnya.
“Setelah mempertimbangkan secara hati-hati pilihan dan berdasarkan keadaan saat ini, kami mengambil keputusan sulit untuk menangguhkan sepenuhnya layanan Spotify di Rusia,” bunyi keputusan akhir dari Spotify.
Meski baru meluncur awal tahun 2020 di Rusia dan juga Ukraina, Spotify berhasil mendapat tempat dihati pengguna negara tersebut. Bahkan, dengan penangguhan keseluruhan layanan mereka, hampir dipastikan Spotify kehilangan 1 juta lebih pelanggan mereka.
Baca juga: Rusia Resmi Larang Aplikasi Meta, Tapi Tidak dengan WhatsApp
Selain itu, Spotify juga menegaskan akan membantu warga Ukraina dengan bantuan karyawan mereka. Donasi dari karyawan Spotify ini dimaksudkan untuk membantu upaya kemanusiaan di Ukraina.
Belum ada jaminan apakah Spotify hanya angkat kaki secara sementara atau selamanya. Begitupun perusahaan lain yang masih abu-abu soal ini, bisa jadi mereka akan kembali setelah perang berakhir atau bisa jadi berhenti untuk selamanya.