Home
/
Lifestyle

Ayah-Bunda, Berikanlah Anak Perhatian pada Saat yang Tepat

Ayah-Bunda, Berikanlah Anak Perhatian pada Saat yang Tepat

Tempo13 December 2016
Bagikan :

Preview





Kasus bocah SD yang tawuran dengan senjata tajam di Semarang sejatinya adalah tamparan bagi seluruh orang tua di Indonesia. Sudahkah pola asuh dan pola didik Anda tepat selama ini?

Jika ditelaah lebih jauh, orang tua dan orang dewasa di sekitar anak turut memiliki andil dan bertanggung jawab atas apa yang diperbuat oleh anak.

Agar kejadian serupa tak terulang, apalagi sampai dilakukan oleh buah hati Anda, kenali terlebih dahulu mengapa seorang bocah bisa tumbuh menjadi anak nakal. Tanpa disadari, tindakan orang tua justru yang membentuk karakter si kecil menjadi negatif.

Secara psikologis, anak tidak akan tumbuh menjadi nakal apabila menerima perhatian dan pola asuh yang seimbang dari ayah dan ibunya. Menurut psikolog klinis Kasandra Putranto, anak yang tidak diasuh seimbang berpotensi lebih besar tumbuh menjadi anak nakal.

“Selama ini, kita memang diajarkan bahwa ibu berperan sebagai provider dan ayah lebih ke mencari uang. Fungsi itu ternyata tidak baku, bisa saja berbalik. Ketika ibu yang bekerja, ayah yang menjadi provider,” ujarnya.

Dia berpendapat dalam pola didik anak, sebaiknya orang tua mengenyahkan pola pikir bias tentang fungsi gender bahwa sosok ayah lebih kaku dan tugas mengasuh anak hanya ditumpukan pada ibu semata.

“Ketika sosok ayah hadir dalam perkembangan anak, ternyata anak tersebut bisa tumbuh lebih lengkap dan maksimal dibandingkan jika fungsi pengasuhan ayah itu tidak ada dan hanya ditumpukan sepenuhnya pada salah satu pihak orang tua,” katanya menegaskan.

Psikolog Universitas Indonesia, Rini Hildayani, juga mengatakan anak yang diasuh secara seimbang dan proporsional oleh kedua pihak orang tuanya sejak dini biasanya memiliki kemampuan kognitif lebih tinggi saat menginjak usia 6 bulan hingga 1 tahun.

Saat anak memasuki usia 3 tahun, biasanya dia akan memiliki IQ yang lebih tinggi, dan berkembang menjadi individu yang mampu mencari solusi permasalahan dengan cara yang lebih baik. Bukan dengan cara pintas atau pikiran pendek seperti melakukan kekerasan.

“Dalam mengasuh anak, kedua belah pihak orang tua harus menumbuhkan ikatan emosional yang kuat dengan buah hatinya. Dengan demikian, hubungan antara suami dan istri akan lebih hangat dan terbuka, dan ini akan berdampak positif bagi tumbuh kembang anak.”

Seorang anak yang nakal di sekolah biasanya merefleksikan kurangnya perhatian dan kasih sayang yang dia terima dari lingkungan keluarganya di rumah. Itulah mengapa, dia berusaha mencari perhatian di sekolah dengan cara berbuat onar.

Saat dia dijahili atau menjadi korban perisakan (bully) di sekolah, jalan yang diambilnya pun tak jarang adalah melalui balas dendam. Sebab, mungkin di rumah dia terbiasa dengan bentuk-bentuk kekerasan, seperti kekerasan ekonomi (kemiskinan), fisik, atau verbal.

Jika tidak ada kendali atau perhatian yang seimbang dari kedua pihak orang tua, anak juga rentan terjerumus ke dalam pergaulan yang salah. Biar bagaimana pun, keluarga tetap harus menjaga fungsinya sebagai benteng bagi pergaulan anak.

Perlu diingat, anak nakal tidak melulu dipicu oleh kurangnya perhatian atau kasih sayang yang penuh dari kedua orang tua. Dalam beberapa kasus, seorang anak yang membuat ulah justru dipicu oleh perhatian berlebihan dengan cara yang salah dari orang tua.

Psikolog dari Jagadnita Consulting, Clara I. Kriswanto, berkata banyak orang tua yang memberikan perhatian dengan cara yang salah pada anaknya. Mereka memberi perhatian justru saat anak berbuat salah. Misalnya, menuruti keinginan anak saat dia tantrum di mal.

“Anak akan mendapat presepsi bahwa jika ingin mendapat perhatian, dia harus berbuat nakal. Jadi, berikanlah perhatian pada saat yang tepat, yaitu saat anak melakukan hal yang baik. Perhatian yang salah akan membuat anak menjadi pribadi yang tak taat aturan,” jelasnya.

BISNIS

Berita lainnya:
Hati-hati, Salah Urut Bisa Bikin Cedera Lebih Parah
Menikmati Sensasi Spa Teh Hitam dan Cokelat
Cara Gampang Mengetahui Besar Kecil Pori-pori Rambut

Berita Terkait:

populerRelated Article