Home
/
News

Bangun Pluralitas, Muhammadiyah Hadir di India

Bangun Pluralitas, Muhammadiyah Hadir di India

Ratna Puspita22 April 2018
Bagikan :

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir meresmikan dan melantik Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCM) India. Pelantikan turut dihadiri Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad dan Bendahara Umum PP Muhammadiyah Suyanto.

Dalam sambutannya, Haedar berpesan agar PCIM India dapat menjalankan tugas dengan baik dan tidak akan menyimpang dari amanat yang telah diberikan. Bagi Haedar, PCIM India merupakan pusat organisasi yang mewakili Muhammadiyah di India.

"Sehingga, berperan sebagai penghubung antara Muhammadiyah dengan berbagai pihak yang ada di India," kata Haedar di Jawaharlal Nehru University (JNU), melalui rilis yang diterima Republika, Sabtu (21/4).

Ia berharap, PCIM India dapat menjadi jembatan persaudaraan baik dengan masyarakat India atau masyarakat berbagai negara yang ada di India. Tujuannya, tidak lain menjalankan dan meningkatkan peran-peran kemanusiaan dan peran keilmuwan.

Haedar menuturkan, tugas PCIM India sebagaimana membawa Muhammadiyah, Islam dan Indonesia. Karenanya, mereka diharapkan bekerja sama dengan masyarakat India untuk membawa kepada kemajuan dan semangat rahmatan lil alamin.

Pada kesempatan itu, ia turut berpesan walau ada perbedaan negara, suku, agama, ras dan pilihan politik, semua merupakan mahluk Tuhan. Artinya, tetap memiliki fungsi yang sama untuk menjalankan peran-peran kehidupan.

"Muhammadiyah hadir di India untuk membangun pluralitas dan kebersamaan," ujar Haedar.

Ketua PCIUM India Brenny Novriansyah Ibrahim mengatakan, kehadiran Muhammadiyah di India dapat menjadi momentum dan angin segar bagi dakwah Islam. Terutama, dalam menebarkan misi dinul hadlarah untuk kemodernan dan Islam berkemajuan bagi kaum Muslimin India.

Dia berharap kehadiran PCIUM India dapat menularkan keberhasilan yang telah diraih Muhammadiyah bagi Muslim di India. Selain itu, Benny melanjutkan, PCIUM India dapat menjembatani transformasi keilmuan dan dilsaturahim ulama India dan Indonesia.

"Sebagaimana telah terjalin sejak ratusan tahun yang lalu," kata Benny.

Ia menilai, populasi warga negara Indonesia (WNI) di India tidak sebanyak di negara-negara lain karena dominasi perempuan yang menikah dengan pria India dan umumnya non-Muslim. Akan tetapi, Muhammadiyah hadir di India untuk semua kalangan, ras dan agama.

"Karena Islam adalah rahmatan lil alamin," ujar Benny.

Untuk itu, Benny menekankan harapan agar kehadiran PCIM India dapat pula memajukan kaum minoritas India untuk lebih konsen kepada pembangunan sosial yang adil dan merata. Tentu, tanpa memandang dari kasta mana orang berasal.

Dalam pelantikan itu, turut hadir Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) PP Muhammadiyah Ari Ansori, Sekretaris MPK Mutohharun Jinan, Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Sofyan Hanif dan Wakil Rektor UMS Fattah Santosa. 

Berita Terkait

Berita Lainnya

populerRelated Article