Bisakah Indonesia Bikin Chatbot AI Secanggih DeepSeek?
Uzone.id — DeepSeek AI saat ini menjadi ‘hot news’ di seluruh dunia. Bagaimana tidak, banyak pihak mengungkap bahwa DeepSeek berhasil melampaui ChatGPT dalam beberapa hal, salah satunya soal kemampuan dan biaya yang dikeluarkan.
Sebagai informasi, DeepSeek AI dari China ini dikembangkan oleh startup DeepSeek dan hanya membutuhkan biaya sekitar USD6 juta untuk pengembangannya. Jauh lebih rendah dibanding ChatGPT atau Meta AI yang menghabiskan dana lebih dari USD100 juta.Satu hal lagi, DeepSeek hadir secara open source sehingga siapapun bisa memanfaatkan model bahasa mereka untuk mengembangkan teknologi AI di produk-produk mereka. Tentu ini menjadi peluang menarik termasuk untuk startup di Indonesia karena mereka bisa menggunakan teknologi canggih tersebut dengan harga yang lebih murah namun memiliki kemampuan yang canggih.
Selain menghadirkan peluang baru untuk startup di Indonesia khususnya untuk startup yang memiliki basis AI, kehadiran DeepSeek yang diproduksi dengan biaya rendah ini seakan memberikan harapan baru untuk startup lainnya untuk bisa menghadirkan teknologi serupa.
Lalu, apakah bisa Indonesia menghadirkan teknologi setara DeepSeek?
Wilson Cuaca, Co-Founder and Managing Partner East Ventures membeberkan bahwa sebenarnya, ekosistem Indonesia saat ini sebenarnya belum siap untuk mengembangkan produk seperti DeepSeek.
‘Saya kasih analogi, tahun 90-an, saat itu iPhone muncul, Android muncul, Indonesia berhasil bikin tapi gak ada yang pakai produk Indonesia kan, sekarang? Saya analogikan seperti itu,” kata Wilson dalam acara Diskusi Panel ‘How DeepSeek Changes Opportunities in Indonesia’s Landscape’, Rabu, (05/02).
Ia menambahkan, “Tapi dari situ, semua orang mulai membuat aplikasi yang digunakan di smartphone dan akhirnya muncullah beberapa aplikasi tersebut sekarang. Jadi saya menganalogikannya seperti itu.”
Dari analogi tersebut, Wilson melanjutkan bahwa saat ini, secara ekosistem sebenarnya Indonesia belum siap untuk melakukan research terkait teknologi ini sehingga hal yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan teknologi tersebut untuk peluang yang lain.
Yang paling mungkin dari case ini adalah menggunakan teknologi (DeepSeek) untuk menghadirkan produk baru yang bisa memecahkan problem lokal.
“Tapi untuk saat ini, yang paling possible adalah kalau cost teknologi itu turun, sebaiknya kita langsung melihat problem apa ada di lokal dan menggunakan/mengoptimalkan teknologi yang murah tersebut untuk menyelesaikan masalah yang ada,” tambahnya.
Kehadiran DeepSeek tidak hanya memberikan opsi baru bagi masyarakat untuk menggunakan chatbot yang lebih canggih, namun juga membuka peluang baru bagi startup-startup teknologi untuk memanfaatkan model open source yang tersedia untuk mengembangkan produk di platform masing-masing.
