Home
/
Digilife

Bos Kopi Kenangan Ungkap Kiat Bisnis Kuliner di Era Digital

Bos Kopi Kenangan Ungkap Kiat Bisnis Kuliner di Era Digital
Birgitta Ajeng25 February 2020
Bagikan :

Ilustrasi. (Foto: Uzone.id/Birgitta Ajeng)

Uzone.id - Di masa kini, menjalankan bisnis, terutama kuliner, tentu tak bisa terlepas dari teknologi. Edward Tirtanata, CEO & Co-Founder Kopi Kenangan pun mengamini hal tersebut.

Dalam peluncuran Digitarasa, perusahaan akselerator bisnis kuliner hasil kolaborasi Gofood dan Digitaraya, Edward menegaskan bahwa salah satu kiat bisnis kuliner di era digital adalah pemanfaatan teknologi.

Baca juga: Chef Arnold Jadi Bos Perusahaan Rintisan Gofood dan Digitaraya

Edwar mengungkapkan, “Lima tahun berkecimpung di industri kuliner Indonesia, saya menyadari pemanfaatan teknologi dapat terus dioptimalkan dalam mengembangkan bisnis, terutama dalam meningkatkan pelayanan dan pengalaman pelanggan.”

Lebih lanjut, ia menceritakan bahwa di masa lalu, orang yang berbisnis kuliner mungkin harus memiliki toko yang luas atau di dalam pusat perbelanjaan. Saat ini, pelaku usaha kuliner tak perlu membeli lapak yang besar-besar.

Preview
Edward Tirtanata, CEO & Co-Founder Kopi Kenangan. (Foto: Uzone.id/Birgitta Ajeng)

Yang penting, pengusaha kuliner perlu bermitra dengan aplikasi penyedia layanan pesan antar makanan, seperti Gofood dari Gojek. Edward juga menegaskan bahwa hal tersebut sangat efektif untuk mengembangkan bisnis kuliner.

“Tentunya efektif banget, karena zaman sekarang kita lihat saja dari growth, last, tahun 2019 food delivery itu growth 51 persen. Jadi expected growth itu 29 persen sampai lima tahun ke depan,” ungkap Edward.

Baca juga: Gojek Buka Suara Soal Pembelian Saham Blue Bird

Ia menambahkan, “Jadi food delivery ini bukan hanya sebagai vitamin saja, tapi sesuatu keharusan untuk ada, karena kalau zaman sekarang kita mau scale up, susah banget, karena saya yakin hampir kebanyakan food & beverage brand itu 30-40 persen omsetnya itu dari food delivery.”

Bila tidak memanfaatkan aplikasi penyedia layanan pesan antar makanan, pelaku bisnis kuliner bisa jadi kehilangan 30 persen pendapatan. ”Artinya kalau kita miss food delivery, artinya kita akan miss 30 persen potential renevue kita. Jadi sayang sekali kalau kita tidak bekerja sama dengan food delivery,” ujar Edward.

VIDEO: Samsung Galaxy Note 10 Lite, Flagship Tapi Murah?

populerRelated Article