Bremm Journey: Test Baterai BYD Atto 3, Sejauh Mana Bisa Berjalan?
Foto: Uzone.id - Bagja
Uzone.id - Banyak yang penasaran, sebenarnya seberapa akurat sih klaim jarak tempuh baterai mobil listrik? Apakah sesuai dengan kondisi real di jalanan? Kami pun melakukan eksperimen untuk menjawab pertanyaan tersebut.
BYD Atto 3 merupakan salah satu dari tiga mobil perdana BYD Indonesia kami gunakan sebagai unit tes. Mobil ini mengusung kapasitas baterai berkapasitas 60.48 kWh.Baterai tersebut dikombinasikan dengan motor listrik yang mampu menghasilkan tenaga 210 hp dan torsi 310 Nm. Mobil ini bisa melaju dari 0-100 Km hanya dengan waktu 7,3 detik, dengan kecepatan puncak mencapai 160 Km per jam.
Klaim BYD, baterai tersebut bisa mengajak mobil ini berjalan sejauh 480 km (pengetesan WLPT).
Kami pun mengisi baterai full 100 persen dan jarak tempuh yang tertera di MID memang mendekati 480 km. Jadi antara klaim dan MID lumayan akurat.
Lalu kami mulai berjalan menyusuri rute tol mulai dari tol Dalam Kota, menuju Jakarta-Cikampek, sampai Trans Jawa, dan terus berjalan sampai baterai benar-benar habis alias nol persen.
Saat berkendara, kami beberapa kali berganti mode berkendara, mulai dari ECO, Normal sampai Sport untuk menikmati performa puncaknya.
Gaya berkendara pun bukan eco driving alias irit-iritan, malahan kami cenderung memacu mobil ini dengan agresif pada beberapa kondisi dan sebisa mungkin menjalankannya dengan kondisi normal keseharian.
Sebagai catatan, dari pengetesan kami, mobil listrik akan sangat irit konsumsi listriknya ketika digunakan di kemacetan, karena saat berjalan tersendat, power yang digunakan hanya berkisar 2-5 kWh dari kemampuan maksimal.
Namun berbeda ketika di jalan tol, rata-rata penggunaan power untuk menjalankan mobil berkisar di angka 25-80 kWh, yang tentu saja akan membuat jarak tempuhnya akan terpangkas signifikan.
Namun, fitur regeneratif braking pada mobil listrik juga membantu untuk setidaknya mengisi ulang kembali baterai. Fitur ini signifikan saat mobil melaju kencang dan melakukan deselarasi atau pengereman.
Kami berjalan lebih dari 200 km dari Pancoran Jakarta Selatan, sampai akhirnya mobil berhenti karena kehabisan baterai di jalan Tol Pejagan Trans Jawa.
Selama digunakan, pada MID tertera rata-rata konsumsi listriknya sekitar 15 kWh per 100 km, atau sekitar 6,6 km per kWh.
Pada MID tertera jarak tempuh sejauh 250 km. Sangat jauh dari klaim pabrikan dimana BYD Atto 3 punya jarak tempuh 480 Km. Kenapa bisa berbeda?
Jadi, akurat atau tidaknya klaim jarak tempuh sebuah mobil listrik tergantung dari kondisi jalan dan cara berkendaranya. Seperti yang kami mention di awal, kami tidak menggunakan gaya berkendara irit-iritan alias eco driving.
Bahkan, seringnya kami memacu mobil dengan agresif di Mode Berkendara Sport, karena terbuai dengan nikmatnya tenaga yang disodorkan motor listrik BYD Atto 3, sehingga wajar kalau jarak tempuhnya terpangkas jauh.
Kalau mau mendekati klaim jarak tempuh pabrikan yakni 480 Km, sebenarnya bisa saja, namun gaya berkendaranya wajib eco driving dan menggunakan mode berkendara ECO di pengaturan mobil.