Home
/
Startup

Buat Angel Investor di ASEAN, MDI Ventures Gandeng Finch Capital Buat Arise

Buat Angel Investor di ASEAN, MDI Ventures Gandeng Finch Capital Buat Arise

-

Susetyo Prihadi26 November 2020
Bagikan :

Dari Kiri ke Kanan Irmansyah Putera (Investment Manager di Finch Capital), Hans De Back (Partner di Finch Capital), Aldi Adrian Hartanto (VP of Investments di MDI Ventures), Sandhy Widyasthana (Chief Operating Officer di MDI Ventures), Donald Wihardja (Chief Executive Officer di MDI Ventures)

Uzone.id - MDI Ventures ingin memperluas fokus pendanannya bagi startup teknologi di Asia Tenggara (ASEAN) dengan menggandeng Finch Capital meluncurkan Arise.

Tujuan dari Arise ini mengatasi kesenjangan pendanaan pra-seri A, khususnya di ASEAN, apalagi di tengah pandemi seperti saat ini. Arise sendiri menargetkan aset pengelolaan USD 40 juta.

"Peluncuran Arise merupakan komitmen penting bagi Telkom Group dan Finch Capital. Kami bersama-sama akan memperluas visi kami untuk menciptakan ekosistem teknologi yang sehat dan terus berkembang, dimana startup-startup yang memiliki fokus di-Indonesia mendapatkan dukungan penuh dari tahap ideasi hingga pra-IPO, dan seterusnya," kata Presiden Direktur Telkom Ririek Adriansyah dalam keterangan resmi yang diterima Uzone.id, Kamis (26/11/2020).

Baca juga: Kata.Ai Umumkan Pendanaan Seri B dari MDI Ventures


Berdasarkan laporan terbaru dari Cento Ventures, nilai investasi pada startup teknologi di 2020 mengalami penurunan menjadi USD 5,6 miliar atau turun 13 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Akan tetapi, perusahaan-perusahaan unicorn di wilayah ASEAN pun mengalami kesulitan dan mereka hanya berhasil menggalang pendanaan senilai sepertiga atau seperempat dari pendanaan yang mereka peroleh di putaran sebelumnya.

Sementara itu, startup-startup yang berada di tahapan Pra-Seri A kesulitan untuk memperoleh pendanaan apa pun.

"Perusahaan-perusahaan unicorn ini terus menggalang pendanaan, tapi jumlahnya sangat kecil jika dibandingkan dengan putaran pendanaan sebelum pandemi," jelas Aldi Adrian Hartanto, sebagai Mitra Arise.

"Lebih lanjut, alokasi alur modal yang tidak proporsional juga menyulitkan bagi startup-startup tahap-awal untuk mendapatkan investasi di tengah-tengah iklim perekonomian yang lesu seperti ini. Banyak dari startup-startup tahap-awal ini yang telah menunjukkan daya tarik awal yang menjanjikan, tapi mereka belum memiliki nama yang dikenal luas," sebutnya.

Baca juga: Kapan Startup Lokal Go Global?

Menariknya, sebagai angel investor, Arise berbeda dengan yang lainnya. Bila sebagian besar investor untuk perusahaan pra-seri A dan perusahaan tahap awal di ASEAN hanya mengalokasikan pendanaan dalam bentuk modal, untuk kemudian lepas tangan dan mengharapkan hasil yang terbaik.Maka Arise jyga memberikan rencana perjalanan yang menyeluruh.

Arise menyediakan pendanaan untuk startup jalur yang jelas bagi startup teknologi untuk melakukan validasi, bertumbuh, berkembang, hingga melakukan exit. Pada tahapan awal, startup dapat bergabung dengan inkubator Indigo Nation besutan Telkom untuk menemukan model bisnis yang berkelanjutan dan dapat dikembangkan.

Peran MDI Ventures akan kentara saat membantu menghubungkan startup tersebut dengan berbagai bisnis yang dikelola oleh Telkom Group (dan perusahaan BUMN lainnya). Finch Capital juga akan melakukan hal yang sama dengan daftar mitra korporat blue-chip yang dikelolanya. Idealnya, para startup ini akan dapat mencapai hasil bisnis yang berarti, baik untuk startup itu sendiri maupun untuk mitra korporatnya.

Dari sana, startup tersebut berpotensi untuk dapat menerima investasi dari Centauri Fund di tahapan seri A, kemudian lewat MDI Ventures di seri B dan selanjutnya, hingga akhirnya mendapatkan jalan exit dengan sukses melalui akuisisi atau IPO.

Menarik bukan?

populerRelated Article