Buronan Carlos Ghosn Bicara Nissan dan Tesla
-
Carlos Ghosn bersama istri, Carole Nahas (Foto: Instagram @alafkarmagazine)
Uzone.id - Carlos Ghosn, mantan CEO Nissan, yang saat ini jadi buronan pemerintah Jepang, merasa yakin pandemi virus Corona akan mempercepat konsolidasi industri otomotif global, termasuk Nissan Motor.Carlos mengatakan bahwa industri akan terus berjuang bahkan setelah vaksin disetujui.
"Bahkan jika mereka segera menemukan vaksin, mungkin akan memakan waktu satu tahun sebelum semuanya mulai kembali normal. Banyak perusahaan yang akan berjuang. Mereka akan menderita," kata Carlos dalam wawancara di Closing Bell, CNBC.
Carlos jarang melakukan wawancara setelah dirinya melarikan diri ke Lebanon dari Jepang pada 29 Desember.
Dia sekarang menulis buku tentang waktunya di Nissan, di mana dia menganggap telah menyelamatkan Nissan dari kehancuran sebelum ditangkap atas tuduhan kejahatan keuangan pada 2018.
BACA JUGA: Honda Scoopy ala Cafe Racer Dibangun Katros Garage
Sementara, Amerika Serikat mengatakan Jepang bisa mengekstradisi dua pria Massachusetts yang membantu Carlos dalam pelariannya.
Carlos bisa tetap bebas dan dilindungi di Lebanon di mana dia punya paspor dan rumah bersama istri.
Dia juga mengatakan jika Nissan tidak punya visi kemungkinan akan jadi target pengambilalihan bagi mereka yang punya keuangan atau rencana yang kelbih baik untuk masa depan, termasuk kendaraan listrik.
Dia yakin Nissan serta mitra aliansinya, Renault dan Mitsubishi, bisa menjadi perusahaan yang tidak bisa bertahan.
Menurut Carlos, produsen mobil listrik Tesla adalah pemimpinnya. Sahamnya hampir naik 400 persen sepanjang tahun ini.
Pria kelahiran Brasil pada 66 tahun yang lalu ini mengatakan, pasar memberi penghargaan kepada CEO Elon Musk karena "menetapkan visi" dan "memberikan jalan yang luar biasa untuk bersaing di industri lainnya."
"Ini berbicara banyak tentang di mana pasar mempertaruhkan masa depan. Dan saya tidak bisa menyalahkan mereka," ungkapnya.
"Kamu tahu, dengan cara tertentu, saya tidak bisa menyalahkan mereka. Sekarang - apakah itu berlebihan atau tidak" Nah, ini akan sangat bergantung pada kinerja Tesla di masa depan. Tapi saya harus mengatakan bahwa Elon telah melakukan pekerjaan yang hebat untuk mengeluarkan semua potensi perusahaan dan menggairahkan pasar. Dan ini untuk keuntungannya," tutur Carlos.
Dia berharap suatu hari bisa meninggalkan Lebanon tanpa takut ditangkap. Dia mangatakan, "mungkin tidak akan pernah kembali ke Jepang" kecuali Jepang mengubah sistem peradilannya.
Carlos ingin mengunjungi negara asalnya Brasil, Prancis dan AS, tempat tinggal anak-anaknya.
Carlos awalnya ditangkap di Jepang atas tuduhan pelanggaran keuangan dan penyalahgunaan sumber daya perusahaan pada November 2018.
Kemudian, dia melarikan diri dari Jepang pada 29 Desember melalui skenario yang rumit, yang diduga melibatkan tentara pasukan khusus membantu dia bersembunyi di dalam kotak peralatan musik.
Carlos terkejut AS menyetujui ekstradisi veteran pasukan khusus angkatan darat AS, Michael Taylor dan putranya, Peter Taylor, ke otoritas Jepang.
Dia berharap pemerintah Joe Biden yang akan datang membantu dirinya dalam perjuangan melawan Jepang. (CNBC)
VIDEO Kia Sonet First Impresssion, Gak Percaya Harganya Dibawah Rp300 Juta!