Cara Google Berhenti Lacak Pengguna Sambil Tetap Bikin Pengiklan Senang
-
Uzone.id - Google sudah dicap memiliki reputasi buruk dalam hal kerahasiaan digital dan jadi sasaran empuk para pendukung privasi karena telah melacak aktivitas online penggunanya.
Merasa semakin terpojokkan, Google akhirnya menyerah dan berusaha membersihkan citranya yang sudah ternoda sebagai antitesis privasi online.Dilansir dari Laptopmag, Jumat (5/3), perusahaan teknologi multinasional ini mengumumkan jika mereka akan berhenti melacak aktivitas penjelajahan penggunanya dalam hal iklan bertarget.
Baca juga: Di Australia, Google Wajib Bayar ke Penerbit Media
Seperti yang diketahui, Google telah banyak menerima kritik karena aktivitas pelacakan iklan untuk mendorong iklan bertarget pada penggunanya. Bahkan mode penyamaran pun tak luput dari pelacakan ini.
Tak ingin terus merasa di intai, pengguna Chrome membuat gugatan Class Action karena secara palsu mengiklankannya sebagai alat penjelajah pribadi.
Semenjak Januari tahun lalu, Google sebenarnya sudah menyuarakan niat untuk memperketat keamanannya. Mereka juga mengungkapkan ingin menghapus cookie pihak ketiga.
Seketika banyak yang tak percaya dengan niat baik perusahaan ini, tetapi ternyata Google berhasil menepati janjinya tersebut.
Google juga mengumumkan jika mereka memprioritaskan privasi pengguna Chrome dengan menangani masalah iklan bertarget. Perusahaan ini juga berusaha seimbang dalam melindungi anonimitas pengguna sambil tetap memberi hasil yang memuaskan bagi pengiklan.
“Pengguna tak seharusnya dilacak kemanapun mereka menjelajah demi mendapatkan keuntungan iklan yang relevan. Begitupun pengiklan tak seharusnya melacak pengguna untuk mendapatkan manfaat dari kinerja iklan digital,” ungkap David Temkin, Direktur manajemen produk Google untuk Privasi dan Kepercayaan Iklan.
Baca juga: 6 Update Baru Android agar Semakin Aman
Langkah pertama yang telah dilakukan Google apakah dengan menghapus cookie pihak ketiga secara bertahap.
“Kami takkan membuat pengenal alternatif untuk melacak pengguna ketika mereka menjelajah internet, kami juga takkan menggunakannya pada produk-produk kami,” tambah Temkin.
Selanjutnya juga Google berencana untuk menerapkan proses Federated Learning of Cohorts (FLoC), cara lebih bagus bagi Chrome untuk memasang iklan relevan dengan mengamati perilaku penelusuran serupa daripada harus melacak penggunanya.
"FLoC menyembunyikan pengguna individu dalam kerumunan pengguna yang memiliki minat yang sama,” tambah Google.
Ujicoba ini akan dimulai pada Q2 tahun ini dengan tujuan untuk melihat apakah ini bisa membuat para pengiklan merasa puas dan senang.
Langkah Google untuk memperketat keamanan penggunanya ini diharap bisa dicontoh oleh perusahaan online lainnya agar tidak melacak penjelajahan pengguna demi kepentingan perusahaan.