Home
/
Technology

Pamer Baru ala Milenial: Isi ‘Formulir’ tentang Keidupan di Template IG Story

Pamer Baru ala Milenial: Isi ‘Formulir’ tentang <i>Keidupan</i> di <i>Template</i> IG Story

-

Hani Nur Fajrina16 March 2018
Bagikan :

Uzone.id - Tampaknya media sosial Instagram gak ada matinya. Sejak fitur Story muncul sejak 2016 lalu, banyak banget hal yang bisa dimanfaatkan dari fitur satu ini. Salah satunya yang sedang hits adalah mengisi trivia tentang diri sendiri melalui template khusus Story.

Sebagai pengguna Instagram, gue sebenarnya gak bisa membayangkan apa jadinya kalau Instagram tanpa Story. Mungkin Snapchat masih jadi digemari, bisa jadi Instagram gak se-menyenangkan sekarang karena isinya cuma upload foto (dan video) doang.

Mungkin poin barusan bisa kita bahas di lain waktu, gaes. Sekarang, mari mengupas singkat tentang tren baru di Instagram gara-gara kemunculan template Instagram Story. Tren ini tentu saja jadi ramai gara-gara para milenial rajin mengunggahnya.

Sejujurnya, gue gak tahu juga sih siapa yang memulainya lebih dulu. Tapi, kamu pasti pernah memperhatikan story-story dari teman-teman yang kira-kira seperti ini:

Preview

Preview

Format dan jenis hal-hal yang perlu diisi beragam banget. Sifatnya pun personal, gak ribet dalam artian para user tinggal tulis aja jawaban yang sesuai dengan diri mereka di tiap pertanyaan, lalu upload deh. Gampang ‘kan..

Pertanyaan besarnya adalah, kenapa kaum milenial mau repot-repot ngisi template dengan konsep mirip formulir itu?

Jawaban paling mudah adalah, itu adalah bentuk baru dari tren pamer di media sosial supaya seluruh umat di dunia ini tahu. Yhaaa... gitu deh.

Gimana enggak, template Story yang temanya tentang traveling aja ‘mengharuskan’ kita mengisi pertanyaan seperti berapa banyak negara yang sudah dikujungi, kota atau negara favorit, sampai kuliner favorit di destinasi tersebut apa.

Weleh weleh, mereka yang (ngakunya) hobi traveling pun akan semangat mengisi pertanyaan template tersebut, tentunya dengan tingkat percaya diri super tinggi. Ada yang jawab udah pernah ke 15 negara, 25 negara, namun jangan harap ada yang jawab cuma 3 negara karena… orang-orang seperti itu pasti gak akan ngisi template yang bertema traveling.

“Seru aja mainnya. Sekalian nostalgia dan sebagai bentuk citra diri juga. Kalau pun memang deep down ada niat pamer, ya itu pilihan gue. Toh memang gue suka traveling dan seneng aja sharing,” ucap seorang teman bernama Rasya.

Ada juga yang hobi sharing tentang makanan favorit, drama K-Pop favorit, film-film favorit, pemain bola favorit, dan lain sebagainya.

“Gue lebih suka yang preferensi itu sih. Ketika ngisi template, gue excited untuk milihnya karena gue merasa itu gue banget. Gue suka K-Pop, ya kenapa enggak iseng main template Story juga?” imbuh teman gue bernama Tami.

Pun begitu dengan mereka yang sharing tentang makanan favorit, banyak yang merasa itu adalah jati diri mereka karena mereka merasa hobi makan dan doyan wisata kuliner. Jadi, selain pamer, template Story bisa jadi ajang membangun branding diri sendiri, gaes. Tentunya, dengan cara yang lebih fun.

Preview

Preview

Template Story juga bisa menjadi ajang curcol tentang kehidupan pribadi mereka. Seperti contoh gambar yang gue sematkan di atas, selain traveling, ada template yang bertema tentang personal life seperti hubungan dengan pacar/suami, throwback zaman sekolah, dan lain-lain.

Ada beberapa milenial yang merasa senang mengisi ‘formulir’ tersebut karena merasa terhibur dengan postingan teman-temannya yang sudah lebih dulu di-publish.

“Beberapa template gue dapat dari Story teman yang lain. Kalau menurut gue itu seru, biasanya gue ikutan aja isi. Misalnya nih, teman gue isi template tentang memori waktu SMA, gue merasa itu kocak banget dan related sama gue. Gue bakal ikutan isi template itu juga sih, karena bisa dapat reaksi macem-macem dari teman-teman yang lihat. Jadi semacam curhat, throwback moment, dan lucu-lucuan,” terang teman gue bernama Cia.

Selain itu, sudah banyak juga perusahaan atau brand yang memanfaatkan template Story untuk mencari tahu preferensi orang-orang. Entah mungkin untuk survei kecil-kecilan atau sekadar mengikuti tren yang ada.

Mungkin ke depannya, template Story ini bisa jadi alat jitu buat kamu yang tak kunjung dilamar padahal sudah merajut hubungan sejak ratusan purnama yang lalu. Kalian bikin aja template akta nikah, tinggal tag si doi dan isi pertanyaan-pertanyaan seru lainnya. Terkadang kode keras dibutuhkan gaes, jika cara halus tak lagi mempan.. Ha ha ha.

populerRelated Article