Curhatan Abang Ojol Terdampak Harga BBM yang Naik
Ilustrasi (Foto: Tomi Tresnady / Uzone.id)
Uzone.id - Pertalite sempat jadi bahan bakar minyak (BBM) idaman, lantaran harganya murah cuma Rp7.650 per liternya. Namun ketika pemerintah memutuskan menaikkan harganya menjadi Rp10.000 per liter, seketika bensin jenis RON 90 ini langsung bikin pengguna setia berteriak, tak terkecuali driver ojol.
Kita semua tau, BBM subsidi disediakan pemerintah untuk masyarakat menengah ke bawah. Pertalite pada dasarnya dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna sepeda motor seperti driver ojek online sampai angkutan umum.Namun gegara banyak lapisan masyarakat menengah ke atas yang turut menikmatinya, akhirnya kuota subsidi BBM jenis ini dilaporkan jebol dan malah membebani anggaran subsidi dan kompensasi energi 2022 yang ditetapkan sebesar Rp502,4 triliun dari sebelumnya hanya Rp152,1 triliun.
BACA JUGA: Fakta SPBU Vivo Serta Lokasinya di Jawa Barat dan DKI Jakarta
Tim Uzone.id pun menemui salah seorang abang ojol yang terbiasa mangkal di kawasan Grand Depok City, Depok, Jawa Barat. Rizki namanya, ia mengaku kecewa dengan pemerintah yang telah menaikkan harga BBM bersubsidi tersebut. Ia pun berharap harganya kembali turun seperti sediakala.
"Saya inginnya sih harga Pertalite turun lagi," kata Rizki saat berbincang santai dengan Uzone.id, Selasa (6/9).
Kendari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mengumumkan penyesuaian tarif ojol pada Rabu (7/9) besok, namun Rizki menganggap kenaikan tarif tersebut tak berpengaruh besar pada pendapatannya. Ia hanya ingin harga BBM diturunkan saja.
Seperti diketahui, penyesuaian tarif yang dilakukan Kemenhub untuk mengimbangi kenaikan harga Pertalite yang sudah jadi primadona abang ojol.
"Percuma saja kan, tarif naik tapi yang nikmati korporasi. Untuk tarif Rp14 ribu saja, saya dapatnya cuma Rp9.600. Misalnya nanti naik jadi Rp17.000 paling saya dapatnya Rp10.000," ungkap Rizki.
Selain Rizki, senada dengan Irham yang juga berprofesi sebagai ojol menolak kenaikan harga BBM atau Pertalite khususnya. Menurutnya, jika tarif ojol sudah terlampau tinggi maka perlahan akan tinggalkan pelanggan yang beralih ke moda transportasi lainnya.
BACA JUGA: Kenaikan Tarif Ojol Diumumkan 7 September, Bakal Dapat Bansos!
"Orang bakalan pilih naik motor sendiri. Cuma isi bensin Rp15 ribu doang bisa 2-3 hari. Motor tinggal parkir di stasiun cuma Rp5.000," kata Irham.
Selain itu, kata Irham, anak sekolah yang biasanya mengandalkan ojek online sehari-harinya, mulai diantarkan oleh orang tuanya ke sekolah untuk menghemat biaya.
"Orang mending anter anaknya pakai motor. Duit yang tadinya buat bayar ojol mending buat jajan," kata dia.
Irham menolak dengan tegas harga BBM naik. Dia juga tak mau tarif ojol menjadi mahal.
"Saya pilih BBM turun pak. Kebutuhan kita bukan beli bensin saja. Harga barang lainnya kayak sembako juga ikutan naik soalnya," tandasnya.