Layanan Terancam Dicabut di Malaysia, Maxim Angkat Bicara

Uzone.id — Perwakilan Maxim Malaysia tengah melakukan diskusi bersama dengan pemerintah setempat pasca adanya keputusan pemerintah Malaysia yang melarang mereka beroperasi mulai 24 Juli 2025 nanti.
“Saat ini Maxim Malaysia tengah berdiskusi dengan otoritas terkait tentang penyelesaian masalah ini dengan segera sembari menjaga niat baik dan reputasi yang telah kami bangun selama bertahun-tahun,” kata Syaza Shafiqah Binti Ahmad Shajari, PR Specialist Maxim Malaysia dalam keterangan tertulis yang diterima Uzone.id, Kamis, (22/05).Dalam diskusi tersebut, Maxim pun mencoba meluruskan permasalahan yang membuat pemerintah mencabut layanan mereka, salah satunya terkait Maxim yang dianggap tak mematuhi aturan yang ditetapkan. Maxim menegaskan bahwa pihaknya selalu melakukan pemeriksaan dan pengawasan menyeluruh pada mitra pengemudi yang mendaftar di aplikasi mereka.
“Mereka akan menjalani pemeriksaan dan pengawasan menyeluruh oleh petugas khusus kami, yang memastikan mereka memiliki dokumen yang diperlukan untuk mematuhi pedoman transportasi daring yang ditetapkan oleh APAD/MOT,” ujar Syaza.
Tak hanya itu, Maxim Malaysia juga melakukan kerja sama dengan sejumlah sekolah mengemudi di berbagai wilayah untuk memastikan bahwa pengemudi yang bergabung bisa segera mendapatkan SIM PSV.
Ia melanjutkan, “Selain itu, Maxim Malaysia bekerja sama dengan JPJ untuk memastikan calon pengemudi memahami peraturan lalu lintas dan pedoman yang mengatur lalu lintas di jalan raya Malaysia.”
Terkait dengan keputusan pemerintah setempat, Maxim pun akan mematuhi hukum yang berlaku da bekerja sama erat dengan pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
Di tengah larangan tersebut, hingga saat ini Maxim Malaysia menegaskan bahwa platform dan layanan masih tetap beroperasi seperti biasanya.
“Untuk saat ini, layanan Maxim di Malaysia masih melanjutkan operasionalnya dan menyediakan layanan yang tersedia bagi masyarakat di seluruh negara tersebut,” tuturnya.
