Efek Domino Kasus Korupsi BTS 4G, Digitalisasi UMKM Terdampak?
Ilustrasi foto: BTS
Uzone.id - Kasus korupsi Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1,2,3,4, dan 5 BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berdampak pada kesenjangan akses internet cepat di wilayah-wilayah terpencil.
Proyek yang sejatinya ditargetkan meningkatkan akses internet dan telekomunikasi di wilayah 3T atau terdepan, terluar, dan tertinggal ini malah jadi ‘lahan korupsi’ yang merugikan negara sampai Rp8,32 triliun.Menurut Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, harusnya masyarakat di daerah terpencil sudah bisa merasakan akses internet cepat yang merata.
Dan akses ini, memungkinkan para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan bisnis mereka.
“Masih ada kesenjangan pada infrastruktur digital antara kota dan daerah terpencil. Kita dari Kadin, menyayangkan kasus BTS itu. Harusnya sudah bisa dirasakan (akses internet), tapi karena ada masalah jadi belum bisa dimanfaatkan dengan baik,” jelasnya, saat menjadi panelis Digital Transformation Trends 2024 di Jakarta, Kamis (25/4).
Ia pun berharap, pembangunan infrastruktur digital di Indonesia terus dilanjutkan, menjangkau daerah-daerah terpencil. Tujuannya agar digitalisasi bisa diterapkan di segala aspek, terutama pada sektor UMKM.
Menurutnya pemanfaatan teknologi, terutama akses internet yang merata dan lebih cepat, dapat membantu para pelaku UMKM untuk meningkatkan bisnis, mulai dari promosi hingga penjualan.
“Bagaimana supaya UMKM tidak lagi melakukan penjualan, promosi itu menggunakan teknologi yang lama tetapi sudah memasuki pasar digital,” katanya.
“Kita berharap bahwa UMKM kita ini dengan menguasai teknologi mereka juga bisa naik kelas dari mikro ke kecil, kecil ke menengah, dan tentu kita harapkan dari menengah bisa ke besar,” sambung Sarman.
Terlebih, Indonesia di tahun 2045 nanti diproyeksi menjadi salah satu dari lima negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Maka, untuk mencapai visi tersebut, pemerataan infrastruktur digital di tanah air adalah salah satu hal yang wajib direalisasikan.
"Kita tahu bahwa hampir 60 juta UMKM kita ini ada di seluruh Indonesia dan itu ada di daerah-daerah dan kita ingin agar mereka juga melek teknologi dalam berbagai aspek,” tegas Sarman.
Selain menekankan tentang infrastruktur digital di wilayah terpencil, Sarman menyebut, Kadin berusaha memperkuat ekonomi digital dengan fokus pada peningkatan pengetahuan UMKM melalui pelatihan digitalisasi dan pembangunan platform informasi digital.
“Pengembangan infrastruktur digital, terutama di daerah terpencil. Kemudian pemberdayaan UMKM, inovasi pendidikan, karena diperkirakan 2045 Indonesia diperkirakan jadi lima ekonomi besar,” ucapnya.
“Mari sama-sama membuat Indonesia jadi negara digitalisasi di semua aspek kehidupan,” pungkas Sarman.