Home
/
Telco

eSIM Masih Sepi Peminat, Baru 700 Ribu User yang Pakai

eSIM Masih Sepi Peminat, Baru 700 Ribu User yang Pakai

Aisyah Banowati16 May 2025
Bagikan :

Uzone.id Semenjak Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengeluarkan Peraturan Menteri No. 7 Tahun 2025, pemerintah terus mendorong masyarakat yang memiliki smartphone memadai untuk bermigrasi ke eSIM.

Dalam konferensi pers, Jumat (16/5), Komdigi ungkap data pengguna eSIM di Indonesia yang ternyata belum menyentuh satu juta pengguna, dari 315 juta nomor aktif yang tercatat.

“Untuk pelanggan eSIM, untuk data eSIM sekarang. Per minggu lalu, belum banyak sih semenjak di-launch 1,5 bulan yang lalu. Baru sekitar 700 ribuan juga,” ungkap Edwin Hidayat Abdullah selaku Dirjen Ekosistem Digital Komdigi. 




Salah satu tantangan dalam pengadopsian eSIM ini yakni karena belum semua smartphone mendukung penggunaan eSIM. Adopsi eSIM sangat bergantung pada teknologi yang tertanam di motherboard masing-masing ponsel. Tidak semua perangkat, terutama model lama, mendukung fitur ini. 

Padahal, migrasi ke eSIM dapat dijadikan salah satu solusi untuk menghindari ragam kejahatan yang memanfaatkan layanan seluler, termasuk kejahatan penyalahgunaan dan pencurian data pribadi. Pendaftaran eSIM yang dilengkapi oleh teknologi biometrik ini akan membantu mengamankan data pengguna. 




Nah, bagi masyarakat yang berniat untuk migrasi ke eSIM bisa langsung datang ke gerai operator masing-masing. Untuk saat ini, masyarakat belum dapat bermigrasi dari kartu SIM ke eSIM secara mandiri. 

“Jadi kalau mau ganti e-SIM sekarang bisa ke Grapari Telkomsel atau ke XL ataupun ke Smart ataupun ke Indosat. Dan kalau mau biometrik kita juga bisa langsung ke sana. Nah, kalau ditanya yang kita belum lakukan adalah kita belum mewajibkan untuk assisting pelanggan untuk melakukan biometrik.”

Namun, dengan 315 juta nomor aktif saat ini, berharap peralihan ke eSIM selesai hanya dalam satu tahun saja terasa tidak memungkinkan. Jika dipaksakan, tentu akan menimbulkan tantangan logistik yang luar biasa. Ratusan juta orang akan memadati gerai operator seluler yang berujung pada antrean panjang.

“Nah, ini yang kita bilang, kita akan mulai secara bertahap. Secara bertahapnya dari mana? Dari new registration, dari yang nomor baru. Tapi nomor baru pun belum semuanya, baru yang untuk eSIM yang kita akan terapkan. Kita review siap saat, kalau memang sudah memungkinkan, mungkin kita akan mintakan ke semua pemilik nomor untuk biometrik,” jelas Edwin.

Penerapan strategi tersebut akan memberikan waktu bagi pemerintah, operator, dan konsumen untuk beradaptasi dengan teknologi baru ini. Komdigi juga telah meminta operator seluler untuk melakukan disiplin terhadap peraturan, dan juga random checking terhadap nomor-nomor yang sudah keluar.


populerRelated Article