Home
/
Digilife

Facebook hingga Microsoft Kebobolan, 184 Juta Akun Pengguna Bocor

Facebook hingga Microsoft Kebobolan, 184 Juta Akun Pengguna Bocor

Vina Insyani28 May 2025
Bagikan :

Uzone.id — Pengguna Facebook, Google, Microsoft, Instagram hingga PayPal harus segera mengganti password akun masing-masing. Pasalnya, 184 juta data akun dan password platform-platform ini dikabarkan bocor ke publik.

Jutaan data ini ditemukan oleh Jeremiah Fowler, seorang peneliti keamanan siber dari Website Planet pada 22 Mei 2025 lalu.

Dalam penemuannya ini, data tersebut terekspos secara bebas dan tidak dilindungi oleh kata sandi maupun enkripsi. Ini artinya, siapapun yang mengetahui soal keberadaan data ini bisa dengan mudah mengunduh data tersebut.

“Jutaan data yang diekspos ke publik ini tidak dilindungi kata sandi atau dienkripsi. Database ini berisi 184.162.718 login dan kata sandi unik, dengan total 47,42 GB data kredensial mentah yang sangat besar,” tulis Jeremiah dalam situs tersebut.



Ia menyebut kalau data-data ini diambil dari pengguna di seluruh dunia dan berisi alamat email, nama akun, password dan tautan URL ke login atau otorisasi untuk akun-akun tersebut.

Data-data ini berasal berbagai layanan digital seperti Microsoft, Facebook, Instagram, Snapchat, Roblox, dan masih banyak lagi. Bahkan ada data-data kredensial untuk rekening bank dan keuangan, platform kesehatan, dan portal pemerintah dari berbagai negara.

Jeremiah mencoba melacak beberapa data di dalamnya, dan menyebut kalau beberapa data berisi kata sandi dan alamat yang akurat dan masih dipakai oleh penggunanya.

Dari alamat IP yang ada, data-data ini terindikasi terhubung ke dua nama domain. Satu domain tidak tersedia, sementara domain lainnya tampaknya tidak terdaftar dan tersedia untuk dibeli. 



Tampaknya, tidak ada metode yang dapat diverifikasi untuk mengidentifikasi pemilik sebenarnya dari data yang berpotensi ilegal ini. Karena informasi yang terbatas soal pemiliknya,  tidak diketahui secara pasti apakah basis data tersebut digunakan untuk kegiatan kriminal atau tidak.

Untuk pencegahan, Jeremiah meminta siapapun khususnya pengguna aplikasi dan layanan populer untuk segera melakukan pembaruan kata sandi agar akun mereka akan dan tidak bisa dibobol oleh orang yang memiliki rencana buruk.


populerRelated Article