Fadli Zon Serang Presiden Jokowi, 'Tweeple' Mencibir

Preview

Aksi unjuk rasa ormas Islam dalam menuntut agar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dihukum lantaran diduga melakukan penistaan terhadap agama Islam.

Para demosntran pun melakukan aksi orasi untuk mengadu kepada Presiden joko Widodo (Jokowi). Namun sayang, permintaan untuk bertemu pemimpin negeri ini gagal terealisasikan.

Pasalnya, Presiden Jokowi tengah melakukan kunjungan kerja. Alhasil, pedemo hanya bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk berkonsolidasi. Ketidakhadiran Jokowi ini pun mengundang tanya. Salah satunya yang lantang menyayangkan peristiwa tersebut adalah Wakil Ketua DPR Fadli ZOn.

Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini, Jokowi seperti melecehkan para pedemo. Ia juga beranggapan jika Jokowi enggan untuk berdiskusi dengan masyrakat terkait dugaan kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok.

Kemudian, Fadli menambahkan, ketdakhadiran Jokowi juga bisa dikatan sebagai awal meluapnya emosi pedemo hingga terjadi kerusuhan. Presiden seperti memancing terjadinya pelanggaran hukum pada demo "Bela Islam Jilid II" tersebut.

Baca juga:

Demo Jakarta Berimbas, Presiden Masyarakat Dayak Siaga

Viral! Bukti Video Terdengar Bunyi Tembakan Sebelum Ricuh

Kasus Ahok, Mahfud: Jangan Pancing Kekeruhan, Tegakkan Hukum

Namun, cuitan Fadli Zon justru ditanggapi sinis oleh para tweeple atau sebutan pengguna twitter. Menurut mereka, Fadli Zon justru seperti sedang menjadi provokasi dengan melontarkan kalimat serangan terhadap Jokowi.

@fadlizon @jokowi sudahlah Pak Zon jgn kompor"in rakyat, semua sudah tau kok kalo ente dkk, dalang dari semuanya.

— Elton Malumbot (@eltonmalumbot) 5 November 2016

@fadlizon tidak usah menebarkan kebencian trhdp @jokowi sedangkan anda itu bekerja sbg dewan tidak pantas dan tdk bs jd panutan pic.twitter.com/0k4Z9dgxlP

— Sharks Bodyguard (@RizaFaizal09) 5 November 2016

@fadlizon jangan salahkan presiden @jokowi tp ini salah kita semua "kita yg tlh salah milih pemimpin" jdkn ini peljrn agr lbh crds mmlh pmpn

— Dimas Diago Syahyani (@DSyahyani) 5 November 2016