Fakta Soal Internet Starlink, dari Harga hingga Kecepatannya
Foto: Space.com
Uzone.id – Kalau kalian merasa anak muda, harusnya kepo sama Starlink. Bukan, ini bukan Starbucks keliling. Ini adalah layanan internet berbasis satelit yang dioperasikan oleh SpaceX.
Perusahaan perakit wahana antariksa milik Elon Musk ini mengoperasikan Starlink yang membawa koneksi internet ke 32 negara berlisensi. Niatnya nih, Starlink ini dikembangkan untuk menjangkau semua area di dunia ini agar diselimuti internet.Nama Starlink belakangan ini sering terdengar karena kabarnya layanan ini bakal menjangkau wilayah Indonesia pada 2023. Memang iya?
Sampai sekarang sih belum ada ancang-ancang dari pemerintah. Sebelum kita menunggu kepastian lebih lanjut, nggak ada salahnya kita mengenal lebih dekat dengan Starlink ini.
Pertama, proyek sejak 2015.
Sosok Musk dikenal sebagai tokoh di industri teknologi dengan karakter nyeleneh. Musk pertama kali mengumumkan proyek Starlink ini pada Januari 2015.
Sejak awal, Musk memilih Redmond, Washington, Amerika Serikat sebagai fasilitas pengembangan satelit Starlink. Kala itu, Musk menjanjikan kemampuan broadband internet dengan harga terjangkau melalui layanan ini.
Baca juga: 2023, Starlink Elon Musk Masuk Indonesia? Bisa Cek Pre-order Lho
Kedua, berapa satelit yang telah beroperasi?
Mengutip berbagai sumber, ada 2.000 satelit Starlink yang telah beroperasi dan mengorbit di posisi lebih rendah dari satelit komunikasi lain di orbit bawah Bumi (low Earth orbit/LEO).
Jika kita tertarik menggunakan Starlink, pengguna membutuhkan stasiun Bumi berbentuk parabola kecil agar bisa tersambung ke satelit. Parabola kecil ini bisa dipasang di halaman atau atap rumah.
Ketiga, berapa kecepatannya?
Platform pengukur kecepatan internet bernama Ookla pernah memaparkan kecepatan Starlink di laman resminya.
Tercatat kecepatan download Starlink di kawasan AS pada Q4 2021 mencapai 104,97 Mbps. Sedangkan kecepatan uploadnya ada di angka 12,04 Mbps di periode yang sama.
“Starlink menjadi penyedia internet berbasis satelit tercepat sepanjang Q4 2021 dan kecepatannya meningkat dari Q3 2021,” klaim Ookla.
Keempat, berapa harga langganannya?
Di laman resmi Starlink ada kolom untuk memasukan alamat yang kita inginkan, seperti alamat rumah, kantor, dan lain-lain. Setelah memasukan alamat lengkap dengan kode pos, Starlink akan memprosesnya.
Menariknya, saat tim Uzone mencoba memasukan alamat kawasan di Tangerang Selatan, ternyata ada opsi untuk langsung memesannya, lengkap dengan harga.
Diketahui harga layanan Starlink ini USD99 atau setara USD99 atau setara Rp1,450 juta.
Baca juga: Belum Berizin, India Larang Warga Langganan Starlink
Kelima, nggak bisa asal beroperasi di Indonesia.
Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari pemerintah Indonesia mengenai izin operasi Starlink.
Bahkan keterangan di laman Starlink setelah kita mensimulasikan pemesanan layanan internet ini, disebutkan bahwa “ketersediaan akan bergantung pada persetujuan regulasi.”
“Memberikan layanan harus mengikuti aturan dan ketentuan yang ada di Indonesia, khususnya hak labuh yang sifatnya resiprokal yang diketahui masing-masing pemerintah,” kata pengamat telekomunikasi Heru Sutadi saat dihubungi Uzone.id, Jumat (20/5).