Home
/
Gadget

Fast Charger Bikin Usia Baterai Ponsel Jadi Pendek?

Fast Charger Bikin Usia Baterai Ponsel Jadi Pendek?

-

Tomy Tresnady14 May 2020
Bagikan :

Foto: Unsplash

Uzone.id - Apalah arti smartphone canggih kalau tidak didukung baterai yang kuat. Konsumen sekarang ini memang memperhatikan daya baterai pada ponsel.

Pabrikan pun berlomba-lomba menawarkan ponsel dengan daya baterai minimal 4.000mAh.

Selain itu, berbagai merek ponsel juga menggoda konsumen dengan iming-iming fast charger sehingga pengguna tak perlu lagi berlama-lama menunggu ketika mengisi daya.

Cukup 30 menit saja baterai ponsel sudah bisa penuh.

BACA JUGA: Telepon Milik Adolf Hitler Ini jadi Senjata Pemusnah Massal

Namun, yang jadi pertanyaan sekarang adalah, pengisian daya dengan fast charger apakah punya pengaruh terhadap usia baterai?

Dilaporkan CNet, baterai ponsel tidak berubah dalam waktu dekat. Kebanyakan baterai pakai lithium-ion.

Baterai pada ponsel berbeda dengan baterai mobil yang panjang usia pemakaiannya lebih lama. Hal itu karena sumber daya ponsel sangat kecil.

Sebagai contoh, baterai isu ulang Tesla 3 punya kapasitas baterai lebih dari 4 ribu kali lebih besar dari iPhone 11 Pro Max.

Hal itu karena baterai ponsel diukur dalam miliampere-jam, sedangkan baterai kendaraan listrik diukur dalam watt-jam.

Semakin besari baterai, semakin banyak trik hemat untuk memperpanjang usia baterai.

Misalnya, saat pengguna mengisi baterai, tegangan naik, membuatnya dalam tekanan, terutama selama 20 persen terakhir saat pengisian.

Untuk menghindari tekanan ini, produsen mobil listrik bisa mengisi baterai hingga 80 persen.

Karena kapasitas baterai yang lebih besar, mobil listrik masih bisa menempuh perjalanan, sambil menghindari tekanan tegangan yang lebih tinggi. Itu bisa menggandakan total masa pakai baterai mobil.

Berbeda dengan baterai ponsel berdaya besar bikin pengguna bisa mengoperasikannya sepanjang hari, namun biasanya kalau disi sampai 100 persen.

BACA JUGA: Airy Tumbang Akibat Covid-19, Netizen Shock

Pengisian sampai penuh membuat baterai ponsel terkena stres karena tegangan tinggi yang diperlukan saat pengisian.

Namun, fast charger tidak merusak baterai ponsel kalau punya output 5-10 watt.

Sebagai contoh, iPhone 11 Pro dan Pro Max pakai fast charger 18 watt, Galaxy Note 10 dan Note 10 Plus punya fast charger 25 watt.

Samsung juga akan menjual fast charger sebesar 45 watt yang dipasarkan USD50.

Penggunaan fast charger ternyata tidak akan merusak baterai dalam jangka panjang, kecuali jika ada kelemahan dalam hal teknis pada baterai atau charger.

Hal itu karena fast charger pada baterai ponsel bekerja dalam dua fase.

Fase pertama menerapkan ledakan tegangan ke baterai kosong atau hampir kosong.

Hal ini menyedot listrik dengan cepat dari 50 hingga 70 persen dalam catatan waktu 10,15 atau 30 menit pertama.

Selama fase pertama pengisian, baterai bisa menyerap muatan dengan cepat tanpa efek negatif sehingga kondisinya tetap baik untuk jangka panjang.

Misalnya, Samsung menjanjikan pengisi daya 45 wat bisa berubah dari nol menjadi 70 persen dalam waktu setengah jam.

Apple mengatakan, fast charger pada iPhone 11 Pro bisa mencapai 50 persen dalam 30 menit.

Nah, pengisian sisa baterai sebanyak 20-30 persen adalah fase pengisian kedua.

Bagian itu produsen telepon harus memperlambat dan mengatur fast charger dengan hati-hati.

Kalau tidak, proses pengisian baterai bisa merusak baterai.

Sehingga, kerusakan pada baterai jarang terjadi jika dikelola dengan baik.

Sistem manajemen baterai yang memonitor dua fase pengisian daya dengan cepat dan menurunkan kecepatan pengisian daya di fase kedua bisa memberikan waktu baterai untuk menyerap daya tanpa mengalami masalah.

Itulah sebabnya diperlukan waktu 10 menit untuk menyelesaikan fase kedua.

Pengguna kadang cemas jika mengisi daya baterai ponsel sampai berlebihan. Ada yang beranggapan ponsel bisa meledak atau terbakar.

Namun, menurut ahli, sistem manajemen baterai dirancang untuk mematikan muatan listrik ketika baterai mencapai 100 persen, sebelum pengisian daya berlebih.

Untuk masalah ini, Apple sudah menanam perangkat lunak pada iOS 13 yang digunakan iPhone. Sehingga ketika pengisian sampai 100 persen tidak bikin baterai rusak pada jangka panjang.

VIDEO Rekomendasi Game Ngabuburit, Teman Selama Ramadhan

populerRelated Article