Home
/
Telco

Gali Potensi dan Kolaborasi Talenta Digital, Telkomsel Bikin Anak Usaha

Gali Potensi dan Kolaborasi Talenta Digital, Telkomsel Bikin Anak Usaha

Hani Nur Fajrina18 January 2022
Bagikan :

Uzone.id – Sadar betul terhadap besarnya potensi para talenta digital generasi muda di Indonesia, Telkomsel membentuk PT Telkomsel Ekosistem Digital, anak usaha yang menjadi wujud keseriusan dalam memperluas portofolio bisnis digital perusahaan.

Sebagai anak perusahaan, Telkomsel Ekosistem Digital akan diposisikan sebagai holding company yang menaungi beberapa anak perusahaan dari emerging portfolio bisnis vertikal Telkomsel di sektor digital dengan mengoptimalkan pemanfaatan sinergi seluruh keunggulan ekosistem aset yang dimiliki Telkomsel.

Selain itu, pembentukan anak usaha ini juga ditujukan untuk membuka peluang serta mempermudah inovasi pemanfaatan teknologi digital terkini yang bakal memperkuat ekosistem digital Indonesia.

Mau bagaimanapun, Indonesia diproyeksikan menjadi digital powerhouse di Asia Tenggara.

“Sebagai holding company, kami berharap PT Telkomsel Ekosistem Digital mendorong lebih banyak solusi karya talenta digital lokal serta membuka peluang kolaborasi bersama para pelaku bisnis dan perusahaan digital terdepan, meningkatkan potensi talenta digital anak bangsa, sehingga dapat semakin mematangkan kemandirian digital Tanah Air,” ungkap Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam dalam keterangan resminya.

Baca juga: Prediksi Industri Telko, ATSI Harapkan Momentum di 2022

PT Telkomsel Ekosistem Digital akan fokus pada tiga sektor industri digital, yakni edu-tech, health-tech dan gaming. Ketiga lini bisnis tersebut dinilai memiliki potensi besar untuk mendorong perekonomian digital nasional dan akan menjadi bagian dari emerging portfolio bisnis digital Telkomsel yang ke depannya memiliki potensi untuk scale-up.

Dalam waktu dekat ini, Telkomsel juga berencana akan melakukan pemekaran usaha melalui pemisahan keseluruhan bisnis aplikasi Kuncie dan Fita untuk dialihkan kepada PT Telkomsel Ekosistem Digital agar memperkuat penetrasi bisnis vertikal, masing-masing di sektor edu-tech dan health-tech.

Sedangkan untuk sektor gaming, Telkomsel juga telah mengalihkan kontrak usaha patungan kepada PT Telkomsel Ekosistem Digital untuk mendirikan perusahaan Joint Venture (JV) yang memiliki fokus bisnis sebagai perusahaan penerbit (publisher) gaming guna meningkatkan kompetensi dan kapabilitas di vertikal bisnis Telkomsel di industri game.

Diketahui PT Telkomsel Ekosistem Digital akan bergerak di bawah kepemimpinan Andi Kristianto sebagai Chief Executive Officer (CEO), Andry Firdiansyah sebagai Chief Financial Officer (CFO) dan Chief Human Resource Officer (CHRO), dan Luthfi K. Arif sebagai Chief Technology Officer (CTO).

PT Telkomsel Ekosistem Digital juga akan segera mengumumkan brand name yang ke depannya akan digunakan sebagai identitas bisnis.

Baca juga: Pemerintah Diharapkan Perluas Spektrum 5G

“Kami akan mengoptimalkan keunggulan aset dan kapabilitas yang berada di ekosistem Telkomsel di segala aspek, untuk dapat mengeksplorasi berbagai potensi sehingga mampu berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital nasional serta menjadikan Indonesia sebagai digital powerhouse di Asia Tenggara,” tutur CEO Telkomsel Ekosistem Digital, Andi Kristianto.

Indonesia kini telah menjadi salah satu negara dengan penetrasi ekonomi digital yang terus tumbuh positif setiap tahunnya, dimana transaksi ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai USD 124 miliar pada tahun 2025.

Menurut studi Google, Temasek, dan Bain & Co., sekitar 41,9 persen dari total transaksi ekonomi digital Asia Tenggara berasal dari Indonesia.

Nilai ekonomi digital Indonesia sendiri pada 2020 telah mencapai USD44 miliar, tumbuh 11 persen dibandingkan 2019, dan memiliki kontribusi sebesar 9,5 persen terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Hal tersebut sejalan dengan pertumbuhan pengguna layanan data Telkomsel selama tiga tahun terakhir. Hingga kuartal ketiga 2021, Telkomsel mencatatkan pertumbuhan pendapatan dari bisnis digital sebesar 6 persen (YoY), dan berkontribusi pada pendapatan perusahaan, yang kini telah mencapai lebih dari 77,5 persen dari total pendapatan perusahaan.

populerRelated Article