Giliran Twitter yang Bersiap Hadang Cuitan Sesat Soal Vaksin Covid-19
-
Ilustrasi Twitter (Foto: Unsplash)
Uzone.id -- Penyebaran informasi terkait pandemi di ranah media sosial memang beragam, ada yang akurat, namun ada juga yang menyesatkan atau mengandung misinformasi. Kini giliran Twitter yang secara terbuka mengatakan siap memberantas cuitan sesat berbau vaksin Covid-19.Dari unggahan di blog resmi perusahaan, tim Twitter Safety menuturkan kalau pihaknya akan memantau informasi yang berkaitan dengan vaksin Covid-19 seiring banyak negara di dunia juga tengah mempersiapkan distribusi vaksin ini.
“Kami akan menambahkan panduan tentang rencana kami untuk menghadang informasi menyesatkan mengenai vaksin Covid-19. Mulai pekan depan, kami akan memprioritaskan pemblokiran informasi paling berbahaya dan menyesatkan. Dan pada pekan-pekan yang akan datang, kami juga akan memberi tanda cuitan yang berpotensi mengandung informasi sesat tentang vaksin,” tulis pihak Twitter, Rabu (16/12).
Baca juga: Google Siapkan Fitur Baru untuk Cegah Penyebaran Hoaks Vaksin Covid-19
Menurut Twitter, misinformasi tentang vaksin menunjukan tantangan signifikan yang berkembang dari kesehatan publik. Penyebaran soal misinformasi, hoaks, dan lain sebagainya mengenai topik ini menjadi peran Twitter sebagai penyedia layanan media sosial untuk diperhatikan.
“Kami fokus melawan informasi menyesatkan yang membahayakan kesehatan orang banyak. Kami punya peran penting sebagai tempat untuk debat publik, dan diskusi mengenai aspek kesehatan ini sangat krusial,” tutur pihak Twitter.
Ada pula beberapa poin di dalam kebijakan baru Twitter sebagai bahan pertimbangan terhadap cuitan sesat yang siap dibllokir nantinya. Berikut di antaranya:
- Sifat virus, seperti cara penyebarannya di masyarakat
- Khasiat dan/atau keamanan tindakan dari pencegahan, perawatan, atau tindakan lain yang mengaku bisa mengurangi atau mengobati penyakit corona
- Peraturan resmi, batasan, atau pengecualian yang berkaitan dengan nasihat kesehatan
- Risiko infeksi atau kematian
Baca juga: Facebook Siap Blokir Hoaks dan Konspirasi Vaksin Covid-19
Sementara pada pekan-pekan berikutnya, Twitter akan memperluas kebijakan ini ke cuitan-cuitan lain yang masih berkaitan dengan vaksin Covid-19 dan sekiranya mengandung topik sebagai berikut:
- Klaim palsu yang provokasi kalau imunisasi dan vaksin sengaja digunakan untuk membahayakan atau mengendalikan populasi manusia, termasuk hasutan dan konspirasi sesat
- Klaim palsu yang telah banyak dibantah tentang dampak buruk dari vaksinasi
- Klaim palsu bahwa Covid-19 tidak nyata atau tidak serius, sehingga vaksinasi tidak diperlukan.
“Sementara untuk awal tahun 2021, kami bisa saja mulai memberi label atau menempatkan tanda peringatan di cuitan pengguna yang memprovokasi rumor, berisi klaim, dan informasi tidak kompeten mengenai vaksin. Twit yang kami beri label nanti akan kami tambahkan tautan ke informasi akurat dari otoritas kesehatan publik agar dapat meluruskan informasi yang benar,” tutup Twitter.
Sebelumnya, Facebook sudah lebih dulu mengumumkan kalau pihaknya akan memblokir setiap klaim menyesatkan tentang vaksin Covid-19 yang tidak sesuai dengan apa yang diyakini para pakar kesehatan publik.
Sejak kabar seputar vaksin Covid-19 tersebut, Facebook menemukan banyaknya misinformasi dan merajalela di media sosial, tak terkecuali postingan anti-vaksin yang viral di mana-mana dan dibagikan secara luas oleh kelompok-kelompok tertentu.
Upaya serupa juga akan dilakukan oleh Google melalui fitur baru di layanan pencarian (Search) yang akan menampilkan daftar vaksin-vaksin resmi Covid-19 sesuai lokasi pengguna, serta panel informasi khusus soal vaksin tersebut agar netizen terhindar dari hoaks dan misinformasi.