Home
/
Travel

Glamping De’Loano, Kemping Gaya Nomadic di Purworejo

Glamping De’Loano, <i>Kemping</i> Gaya <i>Nomadic</i> di Purworejo

-

Birgitta Ajeng19 February 2019
Bagikan :

(Foto: Dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata)

Uzone.id - Kamu suka bertualang untuk melupakan hiruk pikuk kota sejenak? Glamping De’Loano cocok banget buat kamu.

Mengutip siaran pers dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar), destinasi yang terletak di Desa Sedayu, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, ini baru saja diresmikan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.

Preview
(Foto: Dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata)

Glamping De Loano menjadi salah satu wujud program strategis Kemenpar yang sedang mengembangkan sepuluh destinasi pariwisata prioritas.

Bila berkunjung ke Glamping De Loano, kamu bakal menemukan fasilitas lengkap berupa glamp camphome pod, dan caravan.

Baca juga: Lewat Layanan Ini, Vegan Jadi Gampang Cari Makan di Jepang

"Ini sebagai tahap awal dan akan menjadi proyek percontohan nomadic tourism yang sedang terus dikembangkan di empat destinasi prioritas;  Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika, dan Borobudur. Glamping De’Loano ini bagian dari pendukung Borobudur," kata Arief.

Mengutip Kompas.comnomadic tourism merupakan wisata yang bersifat temporer, entah itu aksesnya ataupun amenitasnya.

Preview
(Foto: Dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata)

“Bisnis nomadic tourism banyak diminati investor karena karakter bisnis ini murah, cepat operasional, dan cepat kembali modal sesuai dengan karakter pasar potensial yang disasar yaitu para wisatawan milenial,” kata Arief Yahya.

Dalam mengembangkan model bisnis ini juga ada konsep ekonomi berbagi atau sharing economy yang memberi keuntungan bagi semua pihak yang terlibat meliputi pemilik lahan, pengelola, dan masyarakat setempat.

Baca juga: Pesona ala Raja Ampat di Bukit Tuamese NTT

Nomadic tourism juga menjadi kebutuhan wisatawan milenial. Glamping De’Loano sendiri diharapkan menambah daya tarik bagi destinasi wisata di kawasan Borobudur.

Glamping De’Loano menyiapkan sebelas tenda eksklusif terdiri dari satu buah mushola, dan sepuluh tenda inap. Satu tenda VIP berkapasitas empat orang, dan sembilan tenda berkapasitas enam orang. Total kapasitas inap mencapai 60 orang.

Preview
(Foto: Dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata)

Glamping De’Loano menempati lahan 1,3 hektare di kawasan perbukitan yang berudara sejuk. Di lokasi glamp camp ada sejumlah fasilitas, antara lain tourism informationsemi outdoor restoran, outdoor cinemacozy seating, toilet umum, dan spot-spot foto menarik atau instragramble.

Pengembangan Glamping De’Loano merupakan kerja sama antara Badan Otorita Borobudur (BOB) dengan Perum Perhutani. 

populerRelated Article