Greener Nusantara Solusi Starbucks Kurangi Sampah Plastik
-
Sebagai franchise kopi terbesar di dunia, Starbucks tidak berhenti untuk berinovasi, baik dari segi menu maupun program yang digalakan. Bertepatan dengan Hari Kopi Sedunia, Starbucks Indonesia meluncurkan program bertajuk "Starbucks Greener Nusantara" yang diadakan pertama kali di seluruh gerainya di Bali.
Program tersebut berisi pengurangan sampah plastik, di mana Starbucks Indonesia akan mulai menggunakan material-material 'hijau' yang berdampak positif untuk lingkungan. "Greener Nusantara adalah langkah untuk menciptakan pendekatan strategis untuk mendukung pemerintah dan otoritas lokal sehingga semua orang akan sama-sama menuju gaya hidup yang lebih berkelanjutan,” ujar Anthony Cottan, Direktur Starbucks Indonesia dikutip dalam rilis yang kumparanFOOD terima Senin (1/10).Dalam program yang diadakan secara global tersebut, Starbucks Indonesia berupaya mengurangi sampah plastik dengan menyediakan sedotan berbahan kertas, kantong plastik bio-cassava bag yang terbuat dari singkong sehingga mudah terurai, hingga sendok, garpu, dan pisau yang menggunakan bahan dari pati jagung.
Bukan hanya itu, pengaduk kopi dari plastik juga akan diganti dengan bahan kayu, dan semua gelas plastik yang digunakan untuk minuman dingin diganti dengan gelas daur ulang berbahan recycled poly-ethylene terephthalate (rPET).
Sebelumnya, Starbucks Indonesia juga telah berinovasi dalam menciptakan tas kertas yang diluncurkan pada tahun 2002. Inisiatif lainnya yang telah dilakukan adalah program “Bring Your Own Tumbler” (BYOT)"--program yang mendorong para konsumen Starbucks untuk menggunakan lebih sedikit cangkir plastik dan kertas--yang terus dilakukan pada tanggal 22 setiap bulannya. Melalui program BYOT sendiri, tahun lalu, ada lebih dari 1,9 juta transaksi menggunakan tumbler Starbucks yang berdampak signifikan pada pengurangan limbah.
Meskipun sudah dilakukan secara global, Starbucks Indonesia memilih Bali sebagai lokasi permulaan diadakannya program "Starbucks Greener Nusantara."
"Bali adalah area dengan jumlah kedai Starbucks terbanyak setelah Jabodetabek, dan ini menjadikannya lokasi yang sesuai untuk peluncuran aksi besar Starbucks Indonesia sebelum nantinya akan kami luncurkan dalam skala nasional,” tambah Andrea Siahaan, Senior GM PR & Communications Starbucks Indonesia.
Bali juga akan menjadi pasar uji coba untuk pemanfaatan 100 persen limbah daur ulang ampas kopi selama Oktober, melalui program “Grounds for Hope” yang merupakan hasil kolaborasi dengan Catalyze Communications dan Bali Compost Crafters. Program ini memanfaatkan ampas kopi yang terbuang, dikumpulkan lalu dikirim ke pihak luar yang akan mendaur ulang menjadi kompos.