Home
/
Digilife

Hacker Coba Curi Rp18 Miliar Uang Transfer Klub Premier League

Hacker Coba Curi Rp18 Miliar Uang Transfer Klub Premier League
Siti Sarifah23 July 2020
Bagikan :

Uzone.id - Penjahat siber telah membuat kisruh jalannya pertandingan Liga Premier. Upaya mereka untuk mencuri dana transfer klub berhasil digagalkan setelah ada upaya pencegahan dari bank terkait.

Dilansir melalui Sky.com, Kamis, 23 Juli 2020, National Cyber Security Center (NCSC) telah mengidentifikasi gelagat ini. Hacker dikatakan telah berupaya meretas email direktur klub Liga Premier dan mengincar dana transfer sebesar 1 juta Poundsterling atau sekira Rp18 miliar.

Proses peretasan itu dilakukan hacker terhadap email managing director klub Premier League saat negosiasi transfer sedang berlangsung. Demikian dikutip dari laporan NCSC pertama terkait dengan ancaman keamanan siber di dalam organisasi olahraga dunia.

Baca juga: Hacker Target 130 Akun Twitter VIP, Download Data 8 Pengguna

Dalam laporan NCSC juga terkuak jika sekitar 70 persen organisasi olahraga di Inggris telah mengalami serangan siber setiap tahunnya. Angka ini lebih tinggi dua kali lipat dibanding rata-rata serangan siber yang terjadi di dunia bisnis atau perusahaan pada umumnya.

Yang menarik, dalam laporan tersebut, sebuah klub sepakbola di Inggris juga pernah menjadi target pemerasan yang dilakukan hacker. Serangan ransomware itu membuat sistem CCTV menjadi lumpuh dan mengakibatkan batalnya pertandingan yang seharusnya diadakan di hari tersebut.

Baca juga: Twitter Kena Hack Gara-gara Karyawan Lalai? Hacker Pakai Metode Social Engineering

Seorang staf kompetisi pacuan kuda juga pernah diitipu oleh seorang penjual di eBay setelah dia membeli sebidang tanah untuk gudang penyimpanan. Total uang yang raib sebanyak 15.000 poundsterling atau sekira Rp280 juta.

Total kerugian yang dialami oleh organisasi olahraga di Inggris karena aksi penjahat siber mencapai Rp74 miliar. Atau setara dengan Rp186 juta per insiden.

NCSC pun mendesak organisasi olahraga di Inggris untuk mulai mengamankan aset siber mereka, termasuk meningkatkan keamanan mereka di dunia maya agar tidak menjadi korban kejahatan siber di kemudian hari.

populerRelated Article