Harga Nvidia RTX Pro 6000 Lebih Mahal dari Mobil LCGC!

RTX Pro 6000 (Foto: Tom's Hardware)
Uzone.id - Baru meluncur pada Maret lalu, harga kartu grafis anyar Nvidia RTX Pro 6000 tembus ratusan juta Rupiah, bahkan bisa lebih mahal dari harga mobil low cost green car (LCGC) di Indonesia. Daftar harganya muncul di berbagai situs pengecer, khususnya di Jepang, Amerika Serikat (AS), dan juga Eropa.
Di Jepang, pengecer di sana menjual RTX Pro 6000 berbasis Nvidia Blackwell dengan harga JPY1.630.000 atau setara Rp186,2 jutaan. Sementara di Inggris, toko Lambda-Tek menjual RTX Pro 6000 dengan harga GBP7.659,18 atau lebih dari Rp167 jutaan, termasuk PPN.GPU tersebut juga terdaftar di pengecer lainnya yang berbasis di Uni Eropa. Harganya variatif, mulai dari EUR8.982 atau Rp166,6 jutaan termasuk PPN hingga EUR10.922 atau lebih dari Rp202 jutaan!

Beda hal di AS, pengecer di sana menjualnya dengan harga USD8.565 atau Rp140 jutaan. Lebih murah dari region lain, tapi tetap naik 26 persen ketimbang harga RTX 6000 standar berbasis Ada.
Kartu grafis untuk workstation ini ditujukan bagi para profesional yang bekerja dalam komputasi berperforma tinggi. RTX Pro 6000 juga mumpuni untuk pengembangan AI, data science, pembuatan konten, hingga visualisasi teknik, intinya untuk pekerjaan yang butuh kinerja grafis ekstrem untuk tugas-tugas yang kompleks.

Mengutip dari Wccftech, desain RTX Pro 6000 mirip dengan RTX 5090 Founders Edition. Keduanya berbasis chip GB202, namun RTX Pro 6000 jauh lebih baik lagi.
Kartu grafis ini memiliki 24.064 inti CUDA yang tersebar di 188 streaming multiprocessor dengan masing-masing 128 inti CUDA, bandingkan dengan RTX 5090 yang ‘hanya’ memiliki 21.760 inti CUDA.
Kecepatan clock-boost kartu grafis ini mencapai 2.617 MHz, dan hadir dengan VRAM GDDR7 sebesar 96 GB. Jauh melebihi RTX 5090 dengan clock-boost 2.410 MHz, serta VRAM GDDR7 32 GB.
Selain performa yang lebih tinggi, RTX Pro 6000 juga memiliki fitur yang tidak dipunyai RTX 50 Series. Ada Multi-Instance GPU, fitur yang memungkinkan kartu grafis dipartisi menjadi empat bagian untuk multitasking yang lebih baik dan mendistribusikan beban kerja untuk mencegah gangguan.

Bagaimana dengan gaming? Memang sangat baik performanya, namun kurang lebih tetap sama seperti RTX 5090 yang memang ditujukan untuk konsumer. Dilansir dari Tom’s Hardware, berdasarkan skor benchmark, kartu grafis ini memperoleh skor 368.219 poin dalam pengujian OpenCL Geekbench.
Skornya justru tertinggal sedikit dari RTX 5090 dengan skor 376.858 poin. Makanya, untuk memenuhi kebutuhan gaming, RTX 5090 jauh lebih direkomendasikan ketimbang kartu grafis untuk workstation ini.
