Hari UMKM Nasional, Simak Fakta Digitalisasi UMKM di Indonesia
Foto: UMKM (Tokopedia)
Uzone.id - Jumat, 12 Agustus 2022 diperingati sebagai Hari UMKM Nasional. Usaha Mikro Kecil dan Menengah terus menjadi perhatian pemerintah saat ini, apalagi UMKM memiliki kontribusi besar terhadap PDB sebesar 61,07 persen.
Saat pandemi melanda, UMKM menjadi sektor yang paling dirugikan. Banyak usaha kecil dan menengah terdampak oleh kondisi global ini sehingga mereka terpaksa harus gulung tikar. Maka dari itu, UMKM semakin diarahkan go digital dan memanfaatkan teknologi untuk keberlangsungan bisnis mereka.Berikut beberapa fakta dan juga perkembangan UMKM Indonesia dalam proses digitalisasi yang terus digalakan pemerintah dan berbagai pihak.
Perkembangan UMKM Go Digital
Pada tahun 2018, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mencatat pertumbuhan UMKM di platform digital, dari jumlah keseluruhan UMKM saat itu (64,19 juta UMKM), sekitar 3,79 juta sudah mulai memasarkan produknya lewat platform digital.
Kemenkop UKM dan Kominfo juga melakukan berbagai program bersama e-commerce untuk mendukung digitalisasi UMKM. Pada tahun 2019, pemerintah menargetkan sebanyak 8 juta UMKM Go Online.
Selanjutnya, pada saat pandemi melanda, UMKM mengalami gejolak dimana banyak dari mereka harus gulung tikar karena adanya new normal. Namun, tak sedikit pula yang melihat platform digital sebagai jalan keluar agar bisnis mereka tetap berjalan.
Baca juga: Sambut Hari UMKM Nasional, Tokopedia Terus Dukung Digitalisasi Usaha Lokal
Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia menyatakan sebanyak 9,2 juta UMKM Indonesia telah beralih ke digital selama masa pandemi. Secara keseluruhan jumlahnya bisa mencapai 17 juta UMKM.
Perkembangan ini naik secara signifikan dibandingkan dengan tahun 2020 yang berada di angka 12 juta UMKM atau sekitar 19 persen dari keseluruhan jumlah UMKM di Indonesia.
Lalu, pada tahun 2022 dimana pandemi sudah mulai mereka, UMKM yang sudah masuk ke ranah digital sebesar 19,5 juta atau 30,4 persen UMKM, mendekati target pemerintah sebesar 20 juta UMKM pada tahun ini.
Dukungan Platform Digital untuk UMKM
Pertumbuhan UMKM di ranah digital tentu tak bisa lepas dari peran E-Commerce sebagai wadah baru untuk UMKM mengembangkan bisnisnya. Sebut saja Tokopedia, Shopee, Lazada, Blibli dkk yang terus mendukung UMKM di Indonesia dengan menghadirkan berbagai program khusus usaha lokal.
Dalam laporan terakhir yang dibagikan Tokopedia, pada Juni 2022, KemenKopUKM mencatat sudah ada sebanyak 19,5 juta pelaku UMKM atau sebesar 30,4% dari total UMKM telah hadir pada platform e-commerce.
Baca juga: Dear Para Pelaku UMKM, Yuk Naik Kelas Pakai Run System
Di Tokopedia sendiri, jumlah UMKM yang terdaftar mencapai 12 juta lebih saat ini.
Ada berbagai inisiatif dilakukan oleh e-commerce untuk mendukung pertumbuhan UMKM, mulai dari program pelatihan, menu khusus dalam aplikasi seperti HyperLocal dari Tokopedia, Shopee Pilih Lokal, #BanggaBuatanIndonesia dari Blibli, dan lainnya.
Tak hanya itu, sebagai raksasa teknologi, Google juga melakukan inisiatif untuk mendukung UMKM di Indonesia, salah satunya adalah dengan program Grow With Google yang akan memberikan pelatihan kepada UMKM di 10 provinsi di Indonesia.
Rintangan UMKM go Digital
Dalam Survey Profil Internet Indonesia 2022 yang dibagikan oleh APJII, ada beberapa alasan mengapa UMKM tidak menggunakan internet sebagai sarana berbisnis mereka.
Beberapa diantaranya adalah penjual merasa penjualan produk/ jasa sudah cukup baik, tidak memiliki komputer atau gadget yang dapat terhubung ke internet, tidak tahu bagaimana menggunakan perangkat internet yang dapat terkoneksi dengan internet, dan terakhir tidak adanya internet di daerah pelaku usaha.