Home
/
Technology

Heboh! Marak Sambungan Telepon Terputus dari Nomor Misterius

Heboh! Marak Sambungan Telepon Terputus dari Nomor Misterius
Dythia Novianty02 April 2018
Bagikan :

Baru-baru ini, sejumlah netizen di Indonesia melaporkan bahwa mereka mendapat sambungan telepon terputus dari nomor luar negeri yang tak dikenal. Seperti dilaporkan oleh seorang netizen dengan akun @ashfinzul di Twitter. Ia melaporkan, sebuah nomor berasal dari Kongo menghubungi nomornya.

"Halo @myXL @myXLCare, mau menginformasikan adanya panggilan aneh dari nomor asing (cek lampiran). Harapannya utk ditindaklanjuti sebagai tindak antisipasi," tulisnya.

Postingan netizen terima panggilan telepon misterius. [Twitter]
Preview

Panggilan telepon dari Kongo juga dialami oleh seorang netizen dengan akun @Heri_breuwox. Ia mengungkapkan, panggilan tersebut sempat ia angkat sebelum akhirnya ditutup.

"Heboh misscall dr luar negeri. Ternyata ane juga dapat sempet ane angkat suasana ribut dan ada suara hello dan ditutup," tuturnya.

Postingan netizen terima panggilan telepon misterius. [Twitter]
Preview

Menurut pengamat keamanan siber Pratama Persadha, kasus tersebut merupakan praktik fraud yang dinamakan Wangiri. Ia melanjutkan, praktik semacam itu sudah pernah terjadi sebelumnya di Swedia pada 2013. Menurutnya, jaringan yang bermain ini sudah sangat berpengalaman.

“Praktik wangiri ini sudah sangat sering dilakukan. Harus ada upaya pencegahan, salah satunya dengan menelusuri darimana nomor masyarakat Indonesia itu bisa didapatkan oleh para pelaku. Kemungkinan nomor didapatkan dari internet, baik secara gratis maupun berbayar,” terangnya.

Untuk mencegah agar tidak banyak yang menjadi korban, Pratama mengumbau agar masyarakat tidak melakukan panggilan balik. Selanjutnya, masyarakat perlu melaporkan kasus ini ke operator seluler terkait.

“Bagi pemilik nomor prabayar mungkin pulsanya akan tersedot habis. Namun, bagi pemilik kartu pasca bayar, tagihannya bisa membengkak luar biasa bila nomornya melakukan panggilan balik ke nomor wangiri tersebut,” jelas chairman lembaga riset keamanan siber CISSReC ini.

 

Berita Terkait:

populerRelated Article