Heboh Radiasi Nuklir Batan yang Tercemar, Ini 5 Hal yang Harus Kamu Tahu
-
(Foto: Uzone.id/Hani Nur Fajrina)
Uzone.id -- Kalau kamu memperhatikan media sosial sejak Sabtu kemarin (15/2) mungkin tahu ada berita seputar paparan radiasi radioaktif dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) yang mencemari Perumahan Batan Indah, Tangerang Selatan, Banten. Sebenarnya berbahaya kah?Isu seputar nuklir dan radioaktif memang bukan hal sepele, karena bisa membahayakan kesehatan dan keselamatan masyarakat. Tak heran jika kejadian ini turut mengundang perhatian warga dan beberapa media nasional.
serem segala ada radioaktif didaerah batan indah :(
— anak terakhir✨ (@stqomariyah_) February 16, 2020
ditemukan paparan radioaktif cesium 137 di komplek batan. hmmm kebetulan sekali lokasinya disitu
— HOOK! (@nikolassetiaji) February 16, 2020
Dari pantauan Uzone.id, ada beberapa hal yang harus diketahui agar kabar seputar hal ini tidak simpang siur dan malah banyak hoaksnya.
1. Dari mana asal radioaktif dan kenapa bisa sampai di perumahan warga?
Dari penjelasan Sekretaris Utama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Hendiyanto, temuan paparan radiasi tersebut sempat melebihi ambang batas.
“Kami menemukan 5 titik yang radiasinya di atas ambang. Sumber tersebut sedang diteliti lebih lanjut di laboratorium Batan,” ungkapnya dalam pernyataan resminya yang diterima Uzone.id, Minggu (16/1).
Temuan 5 titik tersebut pada dasarnya sudah berlangsung sejak pekan lalu, namun memang baru gegernya sekarang.
2. Apa yang dilakukan Batan terkait hal ini?
Pada hari Minggu ini, Batan dan Bapeten melanjutkan clean up alias pembersihan lanjutan di area yang terpapar radiasi di Perumahan Batan India.
“Jumlah personil yang melakukan clean up mencapai 28 orang, dibagi jadi 4 kelompok. Mekanismenya secara bergantian, tiap kelompok hanya bekerja selama 1 jam, tidak lama-lama di area paparan tersebut supaya tetap aman,” ungkap Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama Heru Umbara saat dihubungi Uzone.id.
Upaya pengangkatan tanah dan pembersihan area tersebut prediksinya akan memakan waktu sampai 20 hari, namun tak menutup kemungkinan jika selesai lebih cepat.
“Pimpinan Batan sudah bertemu Bu Airin [Wali Kota Tangerang Selatan], berkoordinasi dan diharapkan sih sebelum 20 hari sudah selesai, karena ini baru perkiraan saja. Kami harap alat pengeruk tanah itu bisa bekerja dengan efektif dan cepat,” lanjut Heru.
3. Bahaya gak, sih?
Masih dari penjelasan Hendiyanto, sejauh ini ada analisis yang dilakukan terhadap air tanah di sekitar wilayah terpapar.
“Terkait dengan air tanah, sudah dilakukan pengukuran dan dipastikan air tanah di sekitar wilayah terpapar radiasi dalam kondisi tidak terkontaminasi," katanya.
Tambahan dari Heru, dipastikan bahwa zat radioaktif yang ditemukan Bapeten bukan berasal dari reaktor yang dimiliki Batan.
4. Gimana nasib tumbuhan atau pohon di sekitar area?
Dari penjelasan Heru, semua tumbuhan, pohon, sampai tanaman yang berada di sekitar area terpapar kemungkinan akan dipangkas, apalagi yang terbukti terkena radiasi agar warga sekitar tetap aman.
5. Ada pemeriksaan bagi warga
Selain upaya pembersihan dan pengangkatan tanah, Batan akan menggelar whole body counting (WBC) yang dilaksanakan pada Senin besok (17/2).
“Ada 9 orang yang akan melakukan tes ini, untuk langkah awal ini baru sampel dulu. 9 orang ini adalah warga yang lokasinya sangat dekat dengan area terkena paparan, semuanya orang dewasa,” kata Heru.
Dari penjelasannya, pengecekan ini akan berlangsung di Klinik Kedokteran Nuklir di Pasar Jumat, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Klinik ini merupakan fasilitas milik Batan.
“Hasil WBC ini diharapkan bisa ada hasilnya dalam 2 hari ke depan agar tahu soal dampak radiasinya,” tutup Heru.