Home
/
Digilife

Investor Aset Kripto Masih Butuh Edukasi, Terutama Soal Risiko

Investor Aset Kripto Masih Butuh Edukasi, Terutama Soal Risiko

Siti Sarifah21 June 2021
Bagikan :

Uzone.id - Investasi di aset kripto memang menjadi tren belakangan ini. Namun siapa sangka, meski diminati oleh anak muda dan pemula, ada juga investor yang memulai investasi akibat FOMO atau 'fear of missing out'. Tipikal investor ini belum memahami setiap profil aset yang dipilih dan melakukan investasi karena ingin mendapatkan keuntungan dalam waktu yang cepat.

Masyarakat memang mulai sadar investasi ditambah tren naiknya nilai aset kripto sejak awal 2021. Selain itu, keinginan untuk memiliki passive income di samping pekerjaan tetap yang dimiliki juga menjadi salah satu faktor yang menarik investor untuk berinvestasi di aset kripto. Namun mereka juga harus tahu resiko terburuk dari sebuah investasi.

“Setiap investasi pasti memiliki risiko. Paling penting untuk menyesuaikan investasi dengan profil risiko masing - masing dan hindari penggunaan uang pinjaman dalam melakukan investasi.” ujar Aliyah Natasya Msc CFP, Co-Founder dan CEO Value Magz yang juga merupakan certified financial planner, dalam keterangannya, Senin, 21 Juni 2021.

Tokocrypto sebagai pedagang aset kripto yang pertama teregulasi BAPPEBTI melihat bahwa pertumbuhan investor saat ini menjadi kesempatan untuk meningkatkan awareness terkait ekosistem aset kripto di Indonesia, terlebih banyak investor muda yang juga bergabung. “Momen ini menjadi peluang tapi juga tantangan bagi Tokocrypto untuk terus berkomitmen memberikan pengalaman transaksi yang aman dan nyaman untuk para investor. Juga memperkuat edukasi terkait ekosistem aset kripto kepada masyarakat.” ujar Nanda Ivens, CMO Tokocrypto.

Komitmen Tokocrypto atas keamanan dan kemudahan penggunaan platform salah satunya diwujudkan dengan kemitraan strategis dengan layanan pembayaran digital GoPay. Melalui kemitraan ini, investor yang ingin bertransaksi di Tokocrypto bisa melakukan deposit dana dengan lebih mudah, praktis, dan cepat melalui GoPay. Dengan minimal 50 ribu rupiah saja, investor sudah bisa mulai berinvestasi di Tokocrypto. Selain melalui GoPay, pengguna juga bisa deposit dana lewat bank melalui metode transfer ATM, iBanking, dan mobile banking.

Selain itu, momen pertumbuhan investor ini juga dimanfaatkan Tokocrypto untuk memperkuat edukasi kepada publik terkait ekosistem aset kripto di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bagi para investor untuk mengenali profil aset kripto, melakukan teknik analisa yang tepat untuk memahami pasar, serta mempelajari teknologi blockchain yang mendukungnya.

“Edukasi secara gencar kami lakukan melalui platform Tokonews, memperkuat komunitas melalui berbagai kegiatan seperti community sharing atau crypto online class, dan aplikasi Kriptoversity. Kami juga menjalin kerjasama dengan GoPlay dimana kami akan melakukan live event Trading Bareng (Trabar) yang akan rutin dilaksanakan setiap minggu,” tambah Nanda.

Demi memastikan keamanan dan kenyamanan investor untuk bertransaksi, Tokocrypto juga telah tersertifikasi ISO 27001 terkait sistem manajemen keamanan informasi dan juga ISO 27017 terkait keamanan informasi di komputasi awan. Hingga saat ini, Tokocrypto telah mencatatkan active trader mencapai >90.000 per minggu, volume transaksi harian mencapai kurang lebih US$ 60.000.000 dan total mobile apps download lebih dari 500.000 sejak pertama kali diluncurkan pada Oktober 2020.

populerRelated Article