Home
/
Automotive

Pelajaran dari Kecelakaan yang Tewaskan Eks Personil Trio Macan

Pelajaran dari Kecelakaan yang Tewaskan Eks Personil Trio Macan

-

Bagja Pratama06 January 2021
Bagikan :

Foto: Ilustrasi - Ist

Uzone.id - Kecelakaan beruntun sudah sering terjadi di Tanah Air, apalagi kalau di jalan tol. Padahal, berbagai edukasi safety driving sudah banyak beredar dan mungkin sering diabaikan.

Seperti yang baru-baru ini terjadi, ketika tabrakan beruntun terjadi di Tol Semarang-Solo Km 428, Senin (4/1) sekitar pukul 14.30 WIB, yang menewaskan Chacha Sherly, eks personil Trio Macan.

Menurut saksi mata, mobil Honda BR-V yang ditumpangi Cacha sampai terpental dari jalur B ke jalur A hingga melewati U-turn. Dari jalur A mobil tersebut diseruduk bus yang melaju kencang dari arah berlawanan.

Baca juga: Tesla Model 3 Facelift Diluncurkan

Kecelakaan tersebut setidaknya melibatkan tujuh kendaraan, dan menewaskan mantan personel grup dangdut Trio Macan itu, meski sempat mendapat perawatan intensif.

Diduga, Cacha tidak mengenakan seatbelt saat duduk sebagai penumpang di kursi belakang.

Belajar dari kejadian tersebut, setidaknya ada dua hal penting yang harus diperhatikan saat melaju kencang di jalan tol. Pertama adalah jaga jarak dan kedua jangan lupa selalu memakai seatbelt, dimanapun posisi kita duduk.

Menurut Jusri Pulubuhu, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), kasus tabrakan beruntun sering kali terjadi karena driver tidak mengantisipasi kendaraan di belakangnya, karena fokus menghindari tanrakan di depan.

Jadi selain jaga jarak, hal pertama yang harus dilakuakn saat mau menghadapi tabrakan beruntun adalah jangan memperlambat kendaraan secara mendadak, untuk mengantisipasi ketidaksiapan driver di belakang.

“Jangan langsung mengerem karena belum tentu pengemudi kendaraan di belakang mampu melakukan hal serupa. Ada baiknya pengemudi melihat dulu kondisi di belakang sebelum melakukan tindakan. Sehingga, bisa saja keputusan mengerem tidak jadi dan keputusan yang lebih baik adalah menghindar karena adanya ancaman dari belakang,” katanya.

Dan selalu ingat jarak aman berkendara, memberikan jarak 3 detik ke depan dan ke belakang, “Cari obyek statis untuk tolok ukur yang ada di kiri atau kanan jalan, bisa berupa pohon, jembatan, atau patokan kilometer jika sedang berada di jalan tol,” ujar Jusri.

Dan yang gak kalah penting adalah seatbelt. Piranti ini sudah lama jadi standar sebuah mobil dan kerap diabaikan. Biasanya, hanya pengemudi dan penumpang depan saja yang rajin mengenakan seatbelt saat berkendara.

Sementara penumpang belakang seolah abai dan menganggap dirinya aman dari benturan meskipun tidak mengenakan seatbelt.

Padahal saat terjadi kecelakaan, bukan sekedar benturan yang akan dihadapi, tapi juga gaya dorong yang kadang membuat penumpang di dalam kabin terpental tidak terkendali, yang sebenarnya bisa diantisipasi dengan mengenakan seatbelt.

VIDEO Test Drive KIA Sonet:

populerRelated Article