Home
/
Startup

Jangan Ada Lagi Kasus Beli Ponsel di E-commerce, yang Dateng Malah Sabun

Jangan Ada Lagi Kasus Beli Ponsel di E-commerce, yang Dateng Malah Sabun

Birgitta Ajeng15 October 2019
Bagikan :

Menteri Perdagangan Republik Indonesia Enggartiasto Lukita. (Foto: Birgitta Ajeng/ Uzone.id) 

Uzone.id - Saat berbelanja lewat e-commerce, apakah kamu pernah mendapatkan barang yang gak sesuai dengan foto atau keterangannya?

Misalnya, pada sebuah produk pakaian yang kamu beli tertulis ukuran XL, sesuai dengan ukuan baju yang biasa kamu pakai. Tapi pas barangnya sampai di rumah, kamu gak bisa gunakan karena kesempitan.

Atau kalian masih ingat kasus belanja di salah satu e-commerce besar, ketika konsumen beli ponsel pintar, eh yang datang malah sabun mandi?

Baca juga: Daftar 10 Emoji yang Paling Sering Dipakai Netizen

Nah, hal ini yang sempat disinggung Menteri Perdagangan Republik Indonesia Enggartiasto Lukita di peluncuran kampanye Shopee 11.11 Big Sale dan peresmian program ekspor bertajuk Dari Lokal untuk Global.

Menurut Enggar, Shopee di Indonesia sudah punya nama, alias memiliki pasar atau konsumen dan penjual yang sudah percaya pada Shopee.

Baca juga: Deretan Emoji Baru yang Akan Hadir di iPhone, Ada yang Kamu Suka?

“Nah, jaga kepercayaan itu, tidak hanya sembarang ada permintaan penjualan, tapi betul-betul dikurasi, jangan sampai konsumen kecewa,” ujar Enggar.

Dalam peresmian program ekspor, Shopee Indonesia juga memberikan sertifikat kepada sepuluh toko terpilih sebagai ahli ekspor digital.

Menurut Enggar, pemberian sertifikat ahli ekspor digital kepada sepuluh penjual juga merupakan upaya kurasi yang sudah dilakukan Shopee.

Baca juga: Baca juga: Bukan Blokir Internet, ini Hal yang Bikin Rudiantara Senang Selama 5 Tahun Menjabat

“Makanya tadi ada sepuluh penjual yang sudah ada sertifikat, itu artinya mereka sudah melakukan kurasi, jadi model seperti itu yang diharapkan dan terus dilakukan memperbesar yang sepuluh  menjadi seratus menjadi seribu yang benar-benar bisa dipercaya,” ujar Enggar.

Ketika ditanya soal apakah sudah ada regulasi untuk kurasi produk di e-commerce. Enggar menjawab, “Kita sedang review secara terus-menerus dan itu tidak mudah.”

populerRelated Article