Jangan Anggap Sepele, Ini 8 Gejala Maag yang Biasanya Muncul
-
Maag bisa terjadi kapan pun dan dimana pun, bahkan tanpa memandang usia. Ketika maag tiba-tiba kambuh, biasanya bisa mengacaukan segala aktivitas yang sedang maupun akan dilakukan. Maka itu, sebaiknya kenali gejala naiknya asam lambung yang bisa mengarah pada maag agar bisa diatasi dengan obat yang tepat. Lantas, apa saja gejala yang muncul ketika Anda mengalami maag? Mari simak informasi berikut ini.
Apa itu penyakit maag?
Sebelum jauh melangkah mengenali gejala maag, perlu Anda pahami dulu definisi yang sebenarnya dari kondisi ini. Kebanyakan orang mengartikan maag sebagai penyakit. Padahal, tidak seperti penyakit jantung, diabetes, atau asam urat, maag bukanlah suatu penyakit sungguhan.
Maag adalah sebuah istilah yang biasanya digunakan untuk menggambarkan keluhan pada sistem pencernaan. Jadi bisa dikatakan bahwa sebenarnya maag hanyalah sekumpulan gejala yang menandakan adanya suatu penyakit tertentu.
Itulah mengapa ada berbagai penyebab yang bisa mengawali munculnya maag. Mulai dari gaya hidup yang tidak sehat, hingga beragam penyakit terkait sistem pencernaan.
Meliputi gastroesophageal reflux disease (GERD), irritable bowel syndrome (IBS), infeksi perut, peradangan lambung (gastritis), hingga tukak lambung. Siapa pun yang mengalami maag, biasanya akan mengalami berbagai masalah pada saluran pencernaan.
Termasuk perut, ulu hati, hingga menjalar ke kerongkongan. Maag dapat dialami oleh siapa saja, tapi umumnya gejala dari kondisi ini bisa bervariasi pada setiap orang. Bukan hanya itu saja, frekuensi terjadinya maag yang dialami masing-masing orang juga tidak sama.
Mungkin ada yang cukup sering mengalaminya, sementara yang lainnya terbilang sangat jarang. Lagi-lagi, maag memang bukanlah suatu penyakit khusus.
Akan tetapi, kemunculan maag maupun beragam gangguan pencernaan lainnya harus tetap diperhatikan dan tidak boleh disepelekan. Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, gejala maag bisa menjadi pertanda adanya adanya risiko penyakit yang lebih parah.
Apa saja gejala maag yang biasanya muncul?
Sebagian besar orang mungkin memahami gejala maag ketika ada kenaikan asam lambung. Sebenarnya tidak sepenuhnya salah, karena kenaikan asam lambung tersebut memang bisa menjadi satu dari beberapa gejala maag karena penyakit tertentu.
Namun selain itu, masih ada beragam gejala maag atau asam lambung dengan tingkat keparahan yang bisa berbeda-beda pada setiap orang.
Berikut ini berbagai gejala umum yang akan muncul ketika seseorang mengalami maag:
1. Nyeri pada dada seperti terbakar (heartburn)
Gejala paling awal yang biasanya dirasakan ketika maag muncul yakni dengan naiknya asam lambung. Produksi asam dalam jumlah banyak pada lambung, akan membuatnya mengalir naik ke atas.
Selanjutnya, asam lambung akan terus mengalir hingga ke ulu hati, dada, lalu mencapai kerongkongan. GERD atau refluks asam lambung merupakan salah satu penyebab maag yang memiliki ciri khas seperti ini.
Berbeda dengan kenaikan asam lambung biasa yang dapat dengan mudah kembali normal, gejala maag karena GERD tidaklah demikian. Terkadang, maag bisa membuat Anda mengalami rasa seperti terbakar tepat di bagian tengah dada atau di atas perut.
Hal ini tentu saja akan membuat dada terasa nyeri dan tidak nyaman, atau disebut sebagai heartburn. Namun, setiap orang biasanya mengalami tingkat keluhan nyeri dada dan rasa terbakar yang tidak sama.
Ada yang hanya terasa ringan, biasa saja, bahkan sangat kuat. Rasa nyeri pada dada seolah terbakar ini bisa terjadi kapan saja. Akan tetapi, biasanya rasa sakinya akan semakin menjadi-jadi di malam hari.
2. Perut kembung
Gejala naiknya asam lambung karena maag biasanya akan menghasilkan banyak gas di dalam perut. Penumpukan jumlah gas tersebutlah yang kemudian membuat perut terasa kembung, seperti penuh terisi banyak makanan atau minuman.
Padahal sebenarnya, bukan makanan dan minuman yang membuat perut kembung. Melainkan karena banyaknya jumlah gas yang dihasilkan oleh asam lambung.
Gejala perut kembung ini umumnya dialami oleh orang dengan tukak lambung, maupun gangguan pencernaan lainnya yang mengarah pada penyebab maag.
3. Sakit perut
Semua kondisi yang menyerang sistem pencernaan, umumnya akan menimbulkan rasa nyeri atau sakit pada perut. Biasanya, Anda akan merasakan gejala berupa naiknya asam lambung yang seolah sudah memenuhi seisi perut.
Alhasil, kondisi tersebutlah yang kemudian membuat Anda mengeluhkan sakit perut. Namun, tidak jauh berbeda dengan rasa nyeri pada dada, sakit perut sebagai gejala maag ini bisa disebabkan oleh beragam penyakit tertentu.
Misalnya peradangan lambung atau gastritis, tukak lambung, sindrom iritasi usus (IBS), infeksi pada perut, dan lain sebagainya terkait sistem pencernaan. Selain itu, tingkat keparahan sakit perut ini juga biasanya berbeda-beda pada setiap orang, bahkan setiap waktu.
Terkadang, Anda mungkin mengalami sakit perut hebat sampai membuat sulit beraktivitas. Sementara beberapa lama kemudian, sakit perut mungkin mulai mereda secara perlahan menjadi lebih ringan.
4. Mual dan muntah
Mual dan muntah bisa menjadi gejala maag yang disebabkan oleh berbagai gangguan pencernaan. Misalnya peradangan lambung atau gastritis, tukak lambung, maupun infeksi perut.
Selain karena penyakit tertentu, maag juga bisa disebabkan oleh kebiasaan makan yang terlalu berlebihan bahkan sangat cepat. Terlebih ditambah dengan adanya peningkatan asam lambung yang naik ke kerongkongan, sakit perut, hingga nyeri pada dada.
Kesemua hal tersebut yang akan semakin memicu timbulnya rasa mual, hingga kemudian membuat Anda muntah-muntah. Mual dan muntah biasa saja mungkin tidak terlalu berbahaya.
Namun, jika tidak segera diketahui penyebabnya, kondisi ini dapat menjadi tanda dari penyakit yang lebih serius.
5. Mulut terasa asam atau pahit
Selain mengalami ketidaknyamanan pada perut, dada, disertai dengan mual dan muntah, mulut biasanya juga terasa asam atau pahit. Ini terjadi karena asam lambung, serta makanan dan minuman yang baru dikonsumsi justru kembali ke kerongkongan.
Padahal normalnya, makanan, minuman, dan asam lambung seharusnya tetap berada di sistem pencernaan. Setelah naik ke arah kerongkongan atau esofagus, asam lambung serta makanan dan minuman yang telah cukup lumat tersebut akan masuk ke bagian belakang tenggorokan.
Kenaikan semua hal tersebutlah yang kemudian membuat mulut terasa pahit atau asam, yang tentunya aneh tidak seperti biasanya. Rasa aneh pada mulut tersebut lebih cenderung timbul di bagian belakang.
Refluks asam lambung atau GERD merupakan salah satu penyebab maag yang bisa membuat mulut terasa asam atau pahit.
6. Sering bersendawa
Sebelumnya sempat dijelaskan bahwa peningkatan produksi jumlah asam, bisa memicu asam lambung tersebut naik ke kerongkongan. Terlebih ketika hal tersebut ditambah dengan adanya rasa tidak nyaman pada perut disertai dengan penumpukan gas.
Kalau sudah begini, bersendawa sering kali menjadi pilihan terbaik untuk membantu melegakan perut dan kerongkongan. Pasalnya, asam lambung, gas, serta udara yang menumpuk di dalam perut biasanya akan ikut keluar ketika Anda bersendawa.
Akan tetapi, sendawa yang dilakukan oleh orang dalam kondisi normal atau sehat ternyata berbeda dengan orang yang mengalami gejala maag. Jika biasanya sendawa hanya terjadi sesekali khususnya setelah makan, hal tersebut tidak berlaku bagi Anda yang mengalami maag.
Sendawa yang merupakan satu dari beberapa gejala maag ini biasanya terjadi berulang kali, tidak peduli Anda sudah atau belum makan. Kondisi ini memang bisa terjadi secara otomatis, demi meringankan keluhan perut yang sakit dan penuh dengan asam, gas, serta udara.
Namun sayangnya, terkadang Anda bisa terus bersendawa meski sedang tidak ada gas maupun asam yang menumpuk berlebih di dalam perut. Akibatnya, sendawa yang terkesan “dipaksakan” ini hanya akan mengalirkan udara ke kerongkongan saja, dan berbeda dengan sendawa yang seharusnya.
Alih-alih mengeluarkan gas atau udara sehingga membuat perut lebih lega, sendawa tersebut justru dapat memasukkan banyak udara dari luar. Tak menutup kemungkinan, nantinya akan ada lebih banyak gas berlebih di dalam perut yang juga harus dikeluarkan melalui sendawa.
Akan tetapi, jika ternyata masalah yang membuat perut tidak nyaman bukanlah karena udara berlebih di perut, sendawa tidak akan membuat lebih lega. Seperti yang dijelaskan tadi, sendawa bahkan bisa memperburuk kondisi karena memperbanyak jumlah udara di perut.
Ketika sendawa tidak memberikan kenyamanan, tentu menjadi pertanda ada masalah dengan pencernaan Anda. Gejala maag ini bisa dialami oleh berbagai gangguan pencernaan, misalnya tukak lambung.
7. Mudah merasa kenyang
Ketika diserang oleh gejala maag, perut biasanya terasa sakit karena dipenuhi oleh produksi asam lambung serta gas. Kondisi ini yang tanpa sadar membuat Anda merasa kenyang, seperti baru saja makan dan minum.
Padahal, mungkin belum ada sesuap nasi atau bahkan setenggak air pun yang masuk ke dalam perut Anda. Itu sebabnya, gejala maag kadang bisa membuat Anda malas makan karena merasa sudah kenyang.
Bahkan saat makan pun, Anda akan merasa cepat sekali kenyang meski pada menyuap beberapa sendok nasi, lauk, dan sayur. Singkatnya, porsi makanan Anda ketika sedang mengalami maag jauh lebih sedikit, dan berbeda dengan porsi makan di hari-hari biasanya.
8. Merasa tidak nyaman setelah makan
Serupa dengan perasaan yang mudah kenyang, Anda juga akan merasakan perut yang sangat penuh dan kekenyangan setelah makan. Padahal mungkin saja, porsi makanan yang Anda makan sebenarnya sedikit.
Jika dibandingkan ketika tidak sedang mengalami maag, porsi makanan sekali makan bisa jauh lebih banyak daripada saat maag. Tentu saja, porsi makanan dalam keadaan normal tersebut tidak akan membuat Anda merasa kekenyangan setelahnya.
Rasa kekenyangan tersebut yang kemudian membuat Anda mengeluhkan ketidaknyamanan setelah makan, terutama di perut bagian atas.
Kapan harus ke dokter?
Berbagai gejala maag tersebut memang biasanya bisa segera pulih dengan bantuan obat-obatan. Akan tetapi, tidak menutup kemungkiann kalau gangguan pencernaan ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius.
Maka itu, jangan tunda untuk memeriksakan kesehatan Anda ke dokter ketika gejala berkembang semakin buruk, seperti:
- Muntah darah, atau tampak seperti bubuk kopi.
- Susah sekali makan karena kehilangan selera makan.
- Berat badan semakin menurun dari hari ke hari.
- Feses berwarna hitam, atau tampak disertai darah di dalamnya.
- Rasa sakit pada perut tidak kunjung membaik, bahkan bertambah parah.
- Nyeri hebat di perut sebelah kanan atas maupun bawah.
- Sesak napas.
- Berkeringat deras terus-menerus.
- Frekuensi muntah terus bertambah dan tidak kunjung membaik.
Jika semua gejala tersebut masih Anda alami lebih dari 2 minggu, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Dengan begitu, dapat segera dicari tahu penyebab dan penanganan yang tepat.
The post Jangan Anggap Sepele, Ini 8 Gejala Maag yang Biasanya Muncul appeared first on Hello Sehat.