Jokowi Resmikan Pabrik Anoda Baterai EV Kendal, Terbesar Kedua Dunia!
Jokowi meresmikan pabrik bahan anoda baterai lithium PT Indonesia BTR New Energy Material (Foto: Kemenkomarves)
Uzone.id - Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan pabrik bahan anoda baterai lithium PT Indonesia BTR New Energy Material di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kendal, Jawa Tengah, Rabu (7/8). Pabrik baterai tersebut akan menjadi pabrik bahan anoda terbesar kedua yang ada di dunia.
Menariknya, pembangunan pabrik baterai tersebut hanya membutuhkan waktu selama 10 bulan saja untuk tahap pertama. Di tahap pertama ini, fasilitas tersebut mampu memiliki kapasitas produksi 80 ribu ton yang bisa menyuplai kebutuhan 1,5 juta unit mobil listrik."Saya sangat menghargai kecepatan pembangunan pabrik ini, baru 10 bulan lalu kita tanda tangan di beijing, China, tahu-tahu pabriknya sudah jadi. Ini yang namanya kecepatan," ujar Jokowi dikutip dari siaran langsung Sekretariat Presiden.
Pembangunan pun terus berlanjut menuju fase kedua, yang diperkirakan bakal selesai di semester pertama tahun 2025 nanti. Jika pabrik fase kedua sudah selesai, maka kapasitasnya akan meningkat menjadi dua kali lipat menjadi 160 ribu ton sehingga bisa memenuhi kebutuhan 3 juta mobil listrik.
"Sebagian barangnya memang masih impor yang untuk natural graphite dari Afrika, untuk artificial graphite dari kilang Pertamina Riau untuk dijadikan bahan anoda baterai," jelas Jokowi.
"Untuk industri baterai lithium, kita memang tak punya lithium, kita masih ambil dari Australia. Tapi untuk kobalt, mangan, dan nikelnya ada di Indonesia," lanjutnya.
Di saat yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku bangga dengan berdirinya pabrik bahan anoda baterai lihtium di Kendal tersebut. Lutuh akan memastikan fasilitas tersebut akan menjadi yang terbesar kedua di dunia.
"Jepang saja hanya punya kapasitas 10 ribu ton, Korea Selatan 40 ribu ton dan Tiongkok 100 ribu ton. Jadi kita bisa mengejar Tiongkok dalam beberapa tahun ke depan. Ini juga membuat ekosistem baterai di Indonesia makin lengkap," jelas Luhut.
Presiden Jokowi pun menegaskan komitmen pemerintah untuk terus membangun ekosistem kendaraan listrik yang kuat dan terintegrasi serta memanfaatkan sumber daya lokal seperti nikel, kobalt, dan mangan. Lewat langkah ini, diharapkan Indoensia bisa memperkuat posisinya dalam pasar baterai lithium dan kendaraan listrik secara global.