Home
/
News

Kakak Pelaku: Indria Sering Mukul dan Mengancam akan Membunuh Akbar

Kakak Pelaku: Indria Sering Mukul dan Mengancam akan Membunuh Akbar

Jihad Akbar05 September 2017
Bagikan :

Muhammad Akbar alias Abdul Malik menjadi tersangka kasus pembunuhan terhadap isrinya sendiri, Indria Kameswari seorang PNS Badan Diklat BNN Lido. Polisi mengungkapkan jika Akbar mengaku nekat mengakhiri hidup sang istri lantaran sering cek-cok rumah tangga.

Pernyataan tersebut senada dengan ungkapan kakak Akbar, Siti Nuraeni saat mendatangi Polres Bogor pada Senin (4/9). Dia mengatakan sebelum kejadian, Akbar dengan Indria memang sering terlibat cek-cok.

"Saya tidak tahu pembunuhannya ya pak, yang saya tahu masalah konflik rumah tangganya. Awalnya saya sering memberikan masukan, tuker pikiran, kalau rumah tangga sering cek-cok jangan diteruskan, saya begitu," ujar Siti.

Preview

Siti menuturkan, semasa hidup Indria sering memukuli Akbar. Bahkan dia sempat memergoki kondisi Akbar babak belur penuh lebam karena dipukuli oleh Indria.

"Awalnya itu, sering banget adik saya itu dipukul sama Ibu Indria," kata Siti.

"Adik saya memar-memar sini, sini memar-memar, semuanya pada bengkak-bengkak karena pemukulan," lanjutnya.

Kala itu Siti membantu Akbar untuk melakukan visum. Namun, saat akan dilaporkan ke polisi dan Komite Aparatur Sipil Negara (KASN), Akbar menolaknya. Siti mengatakan Akbar menolak lantaran masih ingin berumah tangga dan cinta dengan Indria.

"Kok seorang PNS memperlakukan suaminya seperti ini, seperti sopir, bahkan sopir ini derajatnya lebih tinggi pak, adik saya diperlakukan seperti binatang. Sering banget Ibu Indria ini mukul hajar, mukul hajar," kata Siti.

Selain itu, Indira disebutnya juga penah mengancam ingin membunuh Akbar. "Sering diancam, 'saya ini petugas BNN, punya pistol, saya akan bunuh kamu' gitu," tambahnya.

Indria semasa hidupnya kerap meminta uang banyak ke suaminya. Siti mengatakan bahkan rumah ibunya (mertua Indria) digadaikan untuk memenuhi keinginan tersebut.

"Pokoknya dia kalau minta tu minta uang, kalau minta uang harus, sampai utang mamanya juga yang Rp 150 juta suaminya harus bertanggungjawab," kata Siti.

Rumah tangga Akbar dan Indria dimulai pada tahun 2012. Mereka awalnya berkenalan melalui media sosial, Facebook.

Kisah pertengkaran suami dengan istri berakhir pada 1 September. Akbar mengakhiri nyawa Indria dengan tembakan. Aksi pembunuhan ini dilakukan di rumah yang mereka kontrak di perumahan River Valley, Cijeruk, Bogor.

populerRelated Article