Kenapa Kampas Rem Belakang Motor Lebih Cepat Habis Ketimbang Depan?
-
Foto: Bagja - Uzone.id
Uzone.id - Seorang teman mengeluh, belum genap setahun beli motor matik baru, kok kampas rem belakang sudah harus ganti baru. "Cepet banget abisnya, padahal yang depan masih tebel," komentar dia.Kampas rem sendiri secara sederhana punya fungsi untuk menjepit piringan cakram sehingga bisa mengendalikan laju kendaraan. Nah, karena jepitannya itu pasti terjadi gesekan, maka pada usia tertentu akan habis. Karena itu kampas rem masuk kategori fast moving.
Hmm, fenomena tersebut memang unik. Apalagi barangkali semua kita sudah pada tau, mengerem yang baik, aman dan ideal itu perbandingannya 60 persen rem depan dan 40 persen rem belakang.
Nah, pastinya intensitas rem depan bekerja seharusnya lebih banyak porsinya ketimbang rem belakang, tapi ajaibnya justru malah kampas rem belakang yang cepat habis. Kok bisa?
BACA JUGA: Logo dan MPV Baru Wuling, Bakal Hadir di Indonesia?
"Banyak faktor yang ngebuat kampas rem lebih cepat habis, khususnya yang belakang. Paling umum, karena kebiasaan berkendara kita yang salah," ujar Satiri, Kepala Bengkel Resmi Yamaha Harapan Motor Cilodong Depok.
Salahnya gimana? Satiri menjelaskan, biasanya paling umum adalah saat macet dan kondisi stop and go, pengemudi secara gak sadar menarik tuas rem belakang sambil motor digas-gas. Jadi selain harus menahan laju, sekaligus menahan tenaga motor.
Kedua, secara gak sadar juga, jemari kita sering menyentuh tuas rem belakang,sementara tuas rem depan lebih aman dari sentuhan yang gak perlu, karena lebih sering sibuk mengoperasikan selongsong gas.
Meskipun sentuhan terhadap tuas rem sedikit, tetap kampas rem bergesekan, sehingga lebih boros penggunaan kampas rem belakang ketimbang depan.
VIDEO Rekondisi Yamaha NMax 2016, Berapa Total Biayanya?