Home
/
News

Kesaksian Korban Gempa Lombok Selamat Tertimpa Kubah Masjid

Kesaksian Korban Gempa Lombok Selamat Tertimpa Kubah Masjid

-

Bintoro Agung07 August 2018
Bagikan :

Masjid Jabal Nur di Dusun Lading-Lading, Desa Tanjung, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara merupakan salah satu lokasi terparah akibat gempa 7 skala richter pada Minggu (5/8). Masjid tersebut rata dengan tanah dan hanya menyisakan sejumlah orang di dalamnya.

Syamsul Hirpan (35) seorang warga yang berhasil lolos dari himpitan beton masjid menceritakan kronologi kejadian.

Menurutnya, gempa terjadi ketika rombongan jemaah sedang salat isya, Syamsul berada di barisan pertama, tepatnya di pojok paling kanan.


Ketika rakaat kedua, Syamsul menyadari ada bunyi keramik yang merekah. Paham situasinya berbahaya, ia dan beberapa jemaah lain lari terbirit-birit mencari pintu keluar terdekat.

"Kami berusaha keluar, lalu ada goyangan dan masjid ambruk," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (7/8).

Syamsul ingat saat itu ada tiga saf jemaah di masjid. Sesuai kapasitas, masjid bisa menampung 50 orang dalam tiga saf.

Syamsul bisa selamat karena berhasil lari lewat salah satu pintu masjid.


Fahruddin (55) juga termasuk jemaah yang selamat dari reruntuhan masjid. Salat di posisi saf kedua, Fahrudin cukup beruntung terhindar dari bahaya.

Kesaksian Korban Gempa Lombok Selamat Tertimpa Kubah Masjid
Preview
Pasien dievakuasi ke tenda yang dibangun oleh BNPB di halaman RSUD Kota Mataram, NTB. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Pasalnya Fahruddin berdiri tepat di bawah kubah masjid. Tak sempat bereaksi pada guncangan, kubah ambruk tepat di atasnya. Beruntung baginya, kubah tersebut tidak berisi dan hanya terbuat dari plastik.

"Saat itu saya berpikir tidak bisa keluar dari masjid," katanya.

Bersama tiga jemaah lain, Fahruddin merangkak dengan meraba-raba. Debu menyelimuti sekujur tubuh. Pada akhirnya mereka berempat berhasil keluar dari masjid.


Saat tim CNNIndonesia.com tiba di lokasi masjid, beberapa orang disebut masih terjebak di dalam. Tim Basarnas dibantu oleh TNI AD Batalyon 742 Mataram, berupaya mencari keberadaan korban yang masih di dalam tersebut.

Proses evakuasi sejauh ini masih berjalan mengandalkan dua ekskavator. Hasil sementara dari evakuasi sudah menemukan tiga jemaah yang sudah meninggal dan dua jemaah yang masih hidup.

Tim evakuasi dan jemaah belum tahu secara pasti jumlah orang yang ada di dalam masjid. Namun tim Basarnas meyakini masih cukup banyak jemaah yang tertimbun di dalamnya meski tidak tahu mereka masih hidup atau tidak.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rampangilei menyebut jumlah korban meninggal dunia saat gempa mencapai 100 orang. Sementara, ratusan orang lainnya luka-luka, ribuan rumah rusak, dan para wisatawan serta turis asing pergi ke luar Lombok.

Berita Terkait

populerRelated Article