Ketika Instagram dan Facebook ‘Dikeroyok’ Belasan Negara Gara-gara Ini
Ilustrasi foto: Firmbee.com/Unsplash
Uzone.id – Mark Zuckerberg harus menghadapi tuntutan dari berbagai negara akibat ulah 2 media sosialnya. Bukan lagi satu atau dua negara tapi dituntut belasan negara secara bersama-sama.
Yup, Instagram dan Facebook kembali menjadi perhatian setelah belasan negara menuduh dua media sosial ini membahayakan kondisi anak-anak muda.Tuduhan ini dilaporkan ke pengadilan federal California, dimana menyebut kalau Meta dinilai berkontribusi pada krisis kesehatan mental dari anak-anak remaja.
“Selama satu dekade terakhir, Meta secara signifikan mengubah realitas psikologis dan sosial generasi muda, khususnya Amerika,” tulis gugatan tersebut, dikutip dari The Verge.
Meta dituduh dengan sengaja meluncurkan fitur yang mendorong perilaku berbahaya bagi kalangan muda, termasuk fitur ‘suka’ pada postingan, dan gagal menghapus konten soal bullying serta konten kelainan makan.
Perusahaan 2 platform ini tentu tidak tinggal diam, Meta dengan tegas membantah tuduhan tersebut dan mengatakan kalau mereka memberikan pengalaman yang aman dan positif bagi pengguna remaja.
“Kami memiliki komitmen yang sama dengan Jaksa Agung dimana kami memberikan pengalaman online yang aman dan positif kepada remaja, dan telah memperkenalkan lebih dari 30 alat (dan fitur) untuk mendukung remaja dan keluarga,” kata Liza Crenshaw, juru bicara Meta.
Meta terus dibombardir banyak tuduhan dari tahun ke tahun, khususnya mengenai dampak produk ke keselamatan remaja.
Sebuah studi internal Facebook mengungkap kalau Instagram merusak kepercayaan pengguna muda. Fakta ini dibocorkan oleh Frances Haugen pada tahun 2021 dan mengungkap kalau Meta menggunakan fitur-fiturnya untuk menjerat anak-anak muda.
“Meta telah memanfaatkan teknologi yang kuat dan belum pernah ada sebelumnya untuk memikat, melibatkan, dan pada akhirnya menjerat kaum muda dan remaja. Meta menyembunyikan cara platform dalam mengeksploitasi dan memanipulasi konsumen yang paling rentan: remaja dan anak-anak,” ujarnya.
Haugen menambahkan, “Mereka mengabaikan dampak buruk yang ditimbulkan oleh platform terhadap kesehatan mental dan fisik generasi muda negara kita.”
Melihat banyaknya pihak yang khawatir dengan platform media sosial yang mengancam kesehatan anak-anak muda, para senator di AS telah memperkenalkan Undang-Undang Keamanan Daring Anak-anak yang bertujuan untuk melindungi anak dari konten berbahaya di internet.