Home
/
Telco

Kinerja XL Axiata di 2024: Laba Bersih Naik 45 Persen

Kinerja XL Axiata di 2024: Laba Bersih Naik 45 Persen

Vina Insyani13 February 2025
Bagikan :

Uzone.id —  XL Axiata mencatat kinerja yang cukup solid selama tahun 2024 kemarin, perusahaan ini berhasil mencatat kenaikan pendapatan sebesar 6 persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Dengan kenaikan tersebut, pendapatan XL sepanjang tahun 2024 mencapai Rp34,40 triliun. Bersamaan dengan ini, XL turut mencatat pertumbuhan laba bersih di tahun tersebut dengan kenaikan mencapai 45 persen, menyentuh angka Rp1,85 triliun.

“Kami berhasil melalui tahun 2024 yang penuh tantangan ekonomi secara nasional dan global dengan kinerja yang cukup solid, dengan pendapatan yang terus meningkat, serta EBITDA dan laba bersih yang tumbuh double digit,” kata Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini dalam keterangan tertulisnya.

Pertumbuhan EBITDA XL Axiata juga ikut naik di tahun 2024 sebesar 13 persen mencapai Rp17,88 triliun, XL turut mencatat peningkatan EBITDA margin di tahun tersebut menjadi 52 persen. 

Kinerja solid XL Axiata juga berhasil meningkatan Average Revenue Per User (ARPU) menjadi Rp43 ribu yang disokong oleh kenaikan trafik data sebesar 9 persen, yaitu mencapai 10.547 Petabytes.

XL Axiata mencatat kontribusi pendapatan layanan Data dan Digital mencapai 92 persen dari total pendapatan di tahun tersebut. Kontribusi ini berasal dari basis pelanggan XL yang kini menyentuh jumlah 58,8 juta pengguna.



Posisi keuangan XL Axiata juga terbilang sehat di tahun 2024 ini dengan utang kotor mencapai Rp 12,5 triliun, sementara utang bersih mencapai Rp 11,1 triliun. 

“Kemudian, free cash flow (FCF) perusahaan berada pada tingkat yang sehat, dengan peningkatan sebesar 20 persen, mencapai Rp 10,5 triliun. Hal ini sebagai komitmen XL Axiata untuk menjaga likuiditas dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan di masa depan,” tambah perusahaan.

Performa yang solid ini tak lepas dari upaya XL Axiata dalam meningkatkan efisiensi di setiap lini bisnis.

Sepanjang tahun 2024, XL melakukan efisiensi pengeluaran untuk keperluan penjualan dan pemasaran dan berhasil ditekan hingga 15 persen. Biaya infrastruktur juga ikut dihemat sehingga turun sebesar 2 persen.

Gantinya, perusahaan lebih berfokus untuk meningkatkan site profitability serta menerapkan strategi jaringan yang lebih efisien dan efektif. Dengan langkah tersebut, XL mengklaim mampu mengendalikan kenaikan OPEX agar tetap lebih rendah dari pertumbuhan revenue.

XL juga mendorong peningkatan penggunaan aplikasi digital, khususnya aplikasi MyXL dan AxisNet dengan total pengguna aktif bulanan mencapai 33,1 juta atau meningkat lebih dari 100 persen dalam tiga tahun terakhir. Dengan meningkatnya penggunaan aplikasi MyXL dan AxisNet, XL mengaku bisa lebih memahami kebutuhan, preferensi, dan perilaku pelanggan.

Di tahun 2024, XL melakukan beberapa perubahan besar dalam bisnisnya termasuk memperkuat layanan Fixed Mobile Convergence (FMC). Layanan fixed broadband (FBB) First Media juga resmi masuk ke dalam bagian XL Axiata di Mei 2024 pasca akuisisi Link Net. 



Selain itu, XL Axiata juga telah mengakuisisi sekitar 750 ribu pelanggan residensial Link Net sehingga saat ini mencapai lebih dari satu juta pelanggan.

XL juga mengambil langkah besar dengan mengumumkan merger perusahaan bersama Smarfren dengan nilai gabungan pra-sinergi mencapai lebih dari Rp104 triliun. Merger ini diharapkan menghasilkan sinergi biaya yang signifikan, dengan estimasi sinergi sebelum pajak sebesar USD 300-400 juta. 

Sepanjang 2024, XL Axiata memperluas infrastruktur jaringan dengan menambah jumlah base transceiver station (BTS) sebanyak 5.740 unit. Dengan demikian total BTS saat ini mencapai 165.864 unit, meningkat sebesar 4 persen YOY. Dari total tersebut, hampir 111 ribu di antaranya merupakan BTS 4G. Proses fiberisasi jaringan XL Axiata telah mencapai 63 persen dari total site BTS yang tersebar di berbagai penjuru tanah air


populerRelated Article