Kisah Bos Sabu yang Bikin Polisi Koma, Istri Dijuluki Ibu Negara
-
Di kalangan kepolisian, nama Ahmad Sopian (33) dan Siti Aisyah (33) tak asing lagi. Pasangan suami istri ini diincar polisi sejak lama karena menjadi bandar narkoba. Mereka tinggal di Kampung Janis, Jalan Bandengan Selatan, Penjaringan, Jakarta Utara.
"Istrinya ini dikenal di lingkungan sana sebagai dengan julukan ibu negara karena suaminya bandar dan dia menjual," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Hengki Haryadi di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu (7/1/2018).Ahmad seorang residivis dalam kasus yang sama. Dia pernah masuk penjara tahun 2010, tetapi tak jera.
"Termasuk adiknya ada di LP Cipinang," katanya.
Pada Jumat (5/1/2018), malam, rumah mereka digerebek. Sebelum penggerebekan, anggota polisi Brigadir Rizal Taufik menyamar ke rumah itu. Mungkin karena curiga, Ahmad menghajar kepala Rizal beberapa kali pakai balok sampai luka parah.
Setelah itu, Ahmad dan Aisyah kabur.
Sampai akhirnya, Ahmad dan istrinya ditangkap di Desa Sindang Sono, Sindang Jaya, Tangerang, Banten, Sabtu (6/1/2018), malam.
"Alhamdulillah kami bisa tangkap," kata Hengki.
"Kemudian kami interogasi mengakui memukul dua kali ke arah kepala dan saat jatuh masih dipukul lagi yang mengakibatkan anggota kami mengalami retak di tengkorak dan pendarahan di atas selaput otak dan sampai sekarang masih dirawat di ICU (RS Polri)."
Usai diinterogasi, suami istri itu dibawa lagi ke rumah untuk mengambil barang bukti.
Hengki berkata di tengah proses pencarian barang bukti, Ahmad kembali melawan. Ahmad berusaha melukai petugas dengan pisau yang dia ambil dari dapur. Pada waktu itu, posisi tangan Hengki sedang diborgol.
"Memang dasarnya yang bersangkutan ini selalu melawan petugas dan terkenal. Dia melawan lagi, padahal di luar ada anggota, melawan sehingga kita beri tindakan tegas," kata Hengki.
Tembakan ke dada membuat Ahmad tersungkur. Lalu, dia meninggal dunia. Jenazahnya kini di RS Polri.
Setelah kejadian, polisi menyita balok yang digunakan Ahmad untuk memukul Rizal, juga pisau, dan narkotika. Narkotika yang disita, meliputi sabu seberat 1,67 gram, alat hisap. Polisi juga mengamankan dua telepon genggam.