Komdigi Mau Batasi Anak di Internet, TikTok Siap Patuhi Aturan

Uzone.id — Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid terus melakukan himbauan kepada platform-platform digital untuk mendukung rencananya dalam membatasi aktivitas anak-anak di Internet.
Terbaru, Meutya Hafid bertemu dengan perwakilan TikTok di Indonesia untuk membahas terkait perlindungan pengguna anak-anak di bawah umur pada platform tersebut.Dalam diskusi ini, Meutya menegaskan bahwa platform digital harus bertanggung jawab penuh dalam melindungi anak-anak dari konten negatif.
Meutya juga menuntut platform digital termasuk TikTok untuk segera memperketat penerapan teknologi verifikasi usia guna memastikan keamanan anak-anak di ruang digital. Komdigi juga meminta platform digital agar tidak abai terhadap aturan ini.
“Platform digital tidak boleh lagi abai. Mereka harus memastikan teknologi pembatasan usia diterapkan dengan ketat dan efektif. Keselamatan anak-anak adalah prioritas, dan kami akan memastikan regulasi ini ditegakkan,” tegas Meutya Hafid.
Menanggapi hal tersebut, VP Global Public Policy TikTok, Helena Lersch, menyampaikan bahwa TikTok telah menerapkan berbagai pembatasan bagi akun pengguna berusia anak-anak. Batasan ini sesuai dengan apa yang diminta oleh Komdigi, termasuk pengaturan terkait pesan pribadi, komentar, siaran langsung, dan notifikasi.
“Kami memiliki fitur khusus yang dirancang untuk melindungi pengguna berusia 13 hingga 15 tahun,” ungkap Helena dalam pertemuan tersebut, Jumat, (21/02).
Pertemuan dengan TikTok ini menjadi lanjutan Komdigi di tengah penyusunan regulasi perlindungan anak di ruang digital. Regulasi ini nantinya akan mengatur kewajiban platform secara lebih tegas agar tidak ada celah bagi pelanggaran.
“Tidak ada ruang untuk kelalaian. Platform harus bertindak nyata dan bekerja sama dengan pemerintah untuk menciptakan lingkungan digital yang aman bagi generasi muda,” tambah Meutya.
Selain TikTok, Komdigi juga telah memanggil beberapa perwakilan platform digital seperti Meta (induk Facebook dan Instagram) dan juga Google.
Dalam pertemuan tersebut, Meutya juga membahas terkait kewajiban platform untuk ikut kerjasama untuk memastikan bahwa anak-anak hanya mengakses konten yang sesuai dengan usia mereka. Kepatuhan terhadap regulasi ini tidak bisa ditawar.
