Home
/
Sport

Kontra Sevilla Jadi Pembuktian Zidane Masih Layak Bertahan

Kontra Sevilla Jadi Pembuktian Zidane Masih Layak Bertahan

-

Andri Saubani21 September 2019
Bagikan :

Pertandingan pekan kelima La Liga  yang mempertemukan Sevilla kontra Real Madrid, Senin (23/9) dini hari WIB menjadi perhatian. Sebab, laga tersebut menjadi penentu pemuncak klasemen sementara Liga Spanyol musim 2019/2020.

Menjamu Los Blancos di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla menghadapi target kemenangan jika posisinya di pucuk tak ingin tergeser oleh duo tim Madrid yang berada di bawahnya. Selain itu, laga tersebut juga akan menjadi ajang pembuktian bagi Julen Lopetegui yang didepak Real Madrid setelah melatih tak sampai setengah tahun di musim lalu. Di sisi lain, Real Madrid tengah dihadapkan dengan isu terancamnya posisi Zidane dari kursi kepelatihannya.

Pasalnya, Real Madrid baru saja menelan kekalahan memalukan dengan skor 0-3 di kandang Paris Saint-Germain (PSG) pada laga penyisihan grup Liga Champions. Namun di Liga Spanyol, secara statistik Real Madrid tidak memiliki rekor yang baik kontra Sevilla. Los Blancos tercatat kalah 11 kali dalam 18 lawatan ke Ramon Sanchez Pizjuan di LaLiga. Real hanya menang enam kali dan imbang satu kali.

Hal itu menjadi catatan terburuk Madrid di kandang lawan sejak Januari 2001. Rekor Madrid di laga tandang LaLiga sejak Zidane kembali pun tak membaik hanya dengan satu kali menang dari tujuh pertandingan.

Dari 11 kekalahan di kandang Sevilla, empat yang terakhir ditelan Real Madrid secara beruntun. Terakhir kali Madrid menang di Ramon Sanchez Pizjuan terjadi empat tahun lalu, pada Mei 2015 saat mereka menaklukkan Sevilla 3-2.

Kemudian, Real Madrid juga harus mewaspadai Sevilla yang rajin mencetak gol saat pertemuan keduanya. Sevilla selalu bikin gol dalam 17 pertandingan kandang La Liga terakhir melawan Madrid. Terakhir kali Sevilla tak mencetak gol saat menjamu Madrid adalah pada 2002.

Di sisi lain, Presiden klub Real Madrid, Florentino Perez seperti dilansir Marca, disebut tengah menyiapkan tiga nama untuk menggantikan Zidane dalam waktu dekat. Mereka adalah Jose Mourinho, Massimiliano Allegri, dan Raul Gonzales.

Meski tak memiliki catatan trofi sebanyak Zidane, dukungan suporter Real Madrid di lapangan mengisyaratkan Mourinho untuk kembali. Saat ini, Mourinho pun belum melatih tim manapun setelah dipecat Manchester United, Desember tahun lalu. Sempat mendapat tawaran melatih di beberapa klub, Mourinho masih menolak.

Sementara, Massimiliano Allegri yang sama-sama masih menganggur setelah kontraknya tak diperpanjang Si Nyonya Tua. Hingga saat ini, Allegri belum mengambil keputusan terkait masa depannya sebagai pelatih.

Sedangkan Raul Gonzales, ia merupakan pelatih Real Madrid B, sama seperti Zidane ketika dipromosikan dari tim lapis kedua itu ke skuat utama, 2016 silam. Raul dinilai pantas mengisi pos pelatih karena mengerti seluk beluk Real Madrid saat dirinya masih berseragam Los Galacticos. Raul merupakan rekan setim Zidane di era 2000-an dan berhasil menjadi top skorer nomor dua di klub tersebut.

Jose Mourinho pun mendukung Real Madrid agar terus bangkit dengan skuat dan pelatih yang ada. Menurutnya, posisi Real Madrid masih berada dalam kategori aman.

"Mereka di posisi ketiga, bukan? Dekat dengan posisi pertama," kata Mourinho kepada Deportes Cuatro.

"Ini bukan situasi yang buruk. Jika akhir pekan ini bisa menang atas Sevilla, maka Madrid bisa melompat ke puncak. Barcelona berada di belakang mereka, sementara Atletico unggul satu poin," katanya melanjutkan.

Mourinho menyatakan, ia tak menyukai rumor yang mengaitkannya dengan kepelatihan Real Madrid. Ia memutuskan untuk menghargai semua dinamika di dalam klub yang pernah dilatihnya tersebut.

"Saya ingin keluar (dari rumor ini) Saya ingin melihat situasi di Madrid membaik dan menemukan solusinya," ujarnya.

Ia menegaskan, tak akan melatih di klub yang sudah memiliki pelatih. Menurutnya, Real Madrid tidak bisa dikendalikan oleh sembarang orang. Mourinho mengajak seluruh pihak untuk menghargai Real Madrid.


populerRelated Article