Kontroversi Selebgram Helena Lim Duluan Dapat Vaksin Covid-19
-
Foto: YouTube Helena Lim
Uzone.id - Nama selegram Helena Lim kini jadi sorotan warganet setelah dia memposting video di Instagram @helenalim899, milik Helena, saat mendapat vaksin Covid-19 di Puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat.Dalam video, Helena datang ke puskesmas tidak sendiri. Dia terlihat bersama teman-temannya duduk di kursi sambil menunggu antrian. Dia pun memamerkan antrian nomor 11.
"Dua minggu lagi baru kita vaksin lagi," tutur Helena yang baru merilis lagu "Pasrah" itu.
Pemilik hypercar McLaren ini juga sesumbar jika ia tak takut lagi dengan Covid-19 setelah mendapat vaksin. Dia bahkan sudah punya rencana jalan-jalan.
Dr. Tirta salah satu warganet yang bersuara keras ketika tahu Helena sudah mendapat vaksin. "Ingat pasal 34 uud 1945 ! Ingat uu penanganan wabah ! Sejauh ini BELUM ADA KEPUTUSAN SOAL VAKSIN MANDIRI !
Ingat. Vaksin MASIH GRATIS dan berdasar PRIORITAS ! USUT TUNTAS !," tulis dr. Tirta.
Lihat postingan ini di Instagram
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Kristy Wathini sudah menjelaskan jika Helena Lim mendapat vaksin karena bekerja di apotek. Ketika divaksin pun, kata Kristy, Helena membawa keterangan bekerja di apotek sebagai penunjang.
Namun, dr. Tirta tak ingin percaya begitu saja jika Helena bekerja di apotek. "Buktikan kalo YBS BEKERJA SEBAGAI NAKES DAN APOTEK ! saya sudah complaint ke @kemenkes_ri dan KSP, mereka juga lagi investigasi kasus ini. Kalo bener staff apotek. Oke fine ! Kalo ga bener, ya tindak," kata dr. Tirta.
Dia pun menjelaskan jika wanita yang mendapat judukan Si Crazy Rich dari Pantai Indah Kapuk itu mengaku tenaga kesehatan atau staf apoteker, seharusnya Helena punya surat izin praktek. Apalagi, setahu dr. Tirta, teman-teman di apotek belum semua mendapat vaksin Covid-19.
"Influencer edukasi covid selalu terdaftar dalam rangka edukasi di tanggal 13-14 januari, selepas itu fokus ke nakes dan orang beresiko ! Ini sudah februari !," kata dr. Tirta.
VIDEO Realme Watch S Pro Review, Sejutaan Bisa Mantau Covid