Home
/
News

Kronologis Kader PDIP Duel dengan Laskar FPI Versi PDIP

Kronologis Kader PDIP Duel dengan Laskar FPI Versi PDIP

Siswanto09 January 2017
Bagikan :
Politisi PDI Perjuangan Masiton Pasaribu menyebut Wakil Ketua Ranting PDI Perjuangan Jelambar Widodo menjadi korban pengeroyokan sejumlah orang di Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

"Faktanya dikeroyok. Diduga (pelaku pengeroyokan) delapan sampai 10 orang," kata Masinton di Polda Metro Jaya, Senin (9/1/2017).

Masinton kemudian menjelaskan kronologis kejadian pada Jumat (6/1/2017) malam. Ketika itu, Widodo baru pulang setelah bekerja sebagai driver ojek online.

"Beliau (Widodo) habis pulang ngojek online malam sudah ditungguin dan disamperin, babibu, langsung dihajar. Nanti biar polisi yang mengembangkan proses lidiknya," katanya.

Anggota Komisi III DPR menduga Widodo dipukul dengan tangan kosong.

"Kayanya tangan kosong. Diduga seperti itu, tapi nanti biar polisi yang mengembangkan," katanya.

Mengenai siapa yang melakukan kekerasan terhadap Widodo, Masinton tidak menyebutnya secara eksplisit.

"Yang dilaporkan kan orang, yang memiliki badan hukum. Bahwa orang tersebut terafiliasi dengan ormas itu lain hal. Tapi yang dilaporkan orang," katanya.

Salah satu orang yang terlibat adu fisik adalah Koordinator FPI Grogol Petamburan M. Irfan dan sekarang dia sudah menyerahkan diri ke kantor polisi. Masinton meminta kepolisian mendalami keterangan Irfan agar bisa menangkap pelaku yang lain.

"Ya. Sudah ada yang menyerahkan diri dan tinggal diproses dan dikembangkan sehingga pelaku lain dapat ditangkap atau menyerahkan diri. Karena teroris aja bisa ditangkap yang bekerja secara tertutup apalagi ini pelaku pengeroyokan dengan cara manual pasti polisi sudah tahu informasi keberadaannya Tinggal menangkap kalau tidak menyerahkan diri," kata dia.

Peristiwa tersebut merupakan buntut insiden yang terjadi ketika calon wakil gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat kampanye di Grogol Petamburan pada siang harinya.

"Yang jelas ini dampak dari pak Djarot datang ke Jelambar, kemudian coba dihadang diharam-haramkan nah kemudian ada kader yang juga menyampaikan ketidakdterimaannya. Karena negara kita pancasila NKRI dan setiap warga negara memiliki hak dan kesempatan yang sama," kata dia.

Preview

 

Berita Terkait:

populerRelated Article