Lebih Unggul Dari ChatGPT Dkk, Apa Sih yang Beda Dari DeepSeek?

Uzone.id — DeepSeek telah menyita banyak perhatian dan merebut tahta ChatGPT sebagai chatbot AI yang paling canggih. Yup, katanya DeepSeek punya kemampuan yang lebih canggih dalam memberikan jawaban kepada penggunanya.
Yang lebih bikin heboh, ternyata DeepSeek hanya menghabiskan biaya sebesar USD6 juta saja untuk pengembangannya. Sementara OpenAI akan menghabiskan dana lebih dari USD1 triliun dalam beberapa tahun ke depan untuk pengembangannya.
Nah, punya fungsi yang hampir sama dengan aplikasi dan fitur yang mirip pula, apakah keduanya punya kemampuan yang sama? Dan apakah DeepSeek benar-benar lebih canggih dari ChatGPT? Mari kita bahas poin-poinnya berikut ini.
Memiliki model bahasa ‘open source’
DeepSeek sendiri adalah startup AI asal China yang mengembangkan model bahasa atau large language model (LLM) open source. Artinya, mereka menghadirkan model bahasa besar (LLM) yang kode sumbernya tersedia secara gratis untuk digunakan, dimodifikasi, dan didistribusikan.
Di poin ini, DeepSeek tentu lebih unggul dari ChatGPT karena hingga saat ini LLM mereka tidak bersifat open source.
Saat ini, DeepSeek telah meluncurkan dua model LLM terbaiknya yaitu, V2 dan V3 yang hampir sama dengan model chatGPT-4o.
Dan pada Januari 2025 kemarin, mereka meluncurkan model baru bernama DeepThink R1, yang menjadi pesaing ketat chatGPT-o1 karena diklaim lebih baik daripada chatGPT-o1 atau mirip dengan chatGPT-o1.
Beda chatbot, beda kegunaan
Yup, kedua chatbot ini memang bersaing secara ketat. Tapi, keduanya punya keunggulan masing-masing. ChatGPT misalnya, chatbot ChatGPT cukup fleksibel dan serba bisa dalam memahami dan menghasilkan teks seperti manusia.
Mereka juga ‘mengingat’ konteks dan percakapan sebelumnya sehingga lebih luwes ketika menjawab percakapan pengguna.
Perbedaan utamanya adalah dalam hal fokus. ChatGPT dirancang untuk aplikasi percakapan. Chatbot ini berfokus pada AI yang lebih sempit (kecerdasan khusus tugas). Di sisi lain, DeepSeek bertujuan untuk mencapai Kecerdasan Umum Buatan (AGI).
ChatGPT bisa menjawab berbagai pertanyaan hingga menulis kreatif dan tugas sehari-hari. Oleh karena itu, platform ini banyak digunakan untuk mengerjakan artikel, makalah, essay dan tulisan lainnya.
Sementara DeepSeek punya kemampuan yang lebih mengerucut. DeepSeek dirancang untuk industri, bisnis dan kebutuhan tertentu, chatbot ini menawarkan solusi yang berfokus pada akurasi, analisis data, dan pemecahan masalah khusus. DeepThink R1 misalnya, model terbaru DeepSeek ini menunjukkan proses analisis data mereka secara rinci hingga mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh penggunanya.
Untuk orang-orang yang bekerja sebagai programer dan berkaitan dengan coding, sepertinya DeepSeek lebih diunggulkan. Salah satu peneliti AI dari Samsung Medical Center di Seoul, Korea Selatan bernama Javier Aguirre mengatakan kalau dirinya terkesan dengan kemampuan DeepSeek.
“Saya cukup terkesan dengan DeepSeek. Saat melakukan coding, kami biasanya mencoba ‘meledakkan’ chatbot AI hingga batasnya untuk melihat kemampuan mereka dalam melakukan coding,” katanya dalam sebuah postingan di LinkedIn pada hari Selasa.
Ia melanjutkan, “Hari ini saya memiliki masalah yang sangat rumit dan kompleks. Bahkan chatGPT-o1 tidak mampu memberikan alasan yang cukup untuk menyelesaikannya. Saya mencoba DeepSeek dan chatbot ini langsung menyelesaikannya langsung ke intinya."
Tak hanya itu, kombinasi DeepSeek dengan aplikasi AI lain juga diklaim menjadi kunci keberhasilan para programer untuk menyelesaikan masalah mereka.
Sebut saja Addy Osmani, yang merupakan salah satu pimpinan Pengembang Chrome Google. Dalam sebuah unggahan kepada 208 ribu pengikutnya di LinkedIn, dia mengatakan bahwa penggabungan DeepSeek dengan alat dari perusahaan AI AS, Anthropic, yang bernama Claude Sonnet merupakan kombinasi terbaik.
“Membuat kode dengan AI? DeepSeek R1 + Claude Sonnet mungkin jadi model pengkodean hibrid terbaik saat ini. Ya, para insinyur menggunakannya secara bersamaan,” katanya.
DeepSeek dilatih dengan 2 bahasa utama
Dukungan Bahasa merupakan pembeda penting lainnya. DeepSeek dikembangkan oleh perusahaan China. Perusahaan ini tentu memiliki fokus yang kuat pada bahasa dan budayanya.
DeepSeek dilatih dengan data bahasa Mandarin dan Inggris. Hal ini membuat DeepSeek menjadi model AI multibahasa yang secara khusus membuat chatbot ini lebih baik untuk orang Tionghoa.
Meski begitu, saat ini ChatGPT sudah berfokus global untuk mendukung berbagai bahasa di seluruh dunia dan sudah mulai luwes untuk memahami pengguna di berbagai bahasa.
Soal harga? DeepSeek jauh lebih murah
Gak cuma soal itu, DeepSeek juga dikembangkan dengan biaya yang lebih murah yaitu sebesar USD6 juta saja menggunakan sekitar 2.000 chip H800 Nvidia. Selain itu, DeepSeek saat ini memberikan akses gratis untuk para pengguna yang ingin mencoba platform mereka tanpa ada batasan. Berbeda dengan ChatGPT yang saat ini memberikan batasan untuk menggunakan versi tertinggi mereka dan memberlakukan paket premium untuk full akses.
Tanya ChatGPT dan DeepSeek AI, siapa yang paling unggul?
Keduanya punya kecanggihan masing-masing, jadi daripada berdebat, mari kita tanya masing-masing chatbot siapa chatbot AI yang paling unggul saat ini.
Keduanya kurang lebih menjawab ‘semuanya tergantung pada kebutuhan masing-masing penggunanya’.
Jawaban ChatGPT
“Winner?
If you want smooth, human-like convos and creativity → ChatGPT.
If you need precise technical details and raw problem-solving power → DeepSeek.
At the end of the day, why not use both for different needs? 😆”
Jawaban DeepSeek:
“No Universal Answer: It depends on your priorities (e.g., language, cultural alignment, cost, or task type).
Evolving Competition: Both models are improving rapidly, so the "leader" in specific areas can shift over time.
For now, try testing both for your specific needs—they’re tools with complementary strengths! 😊”
Kedua chatbot AI ini sama-sama unggul di masing-masing tugas mereka. Meski begitu, DeepSeek yang baru ‘brojol’ kini berhasil menyaingi ChatGPT bahkan hampir setara dengan kemampuan chatbot tersebut.
Karena masih baru, kemungkinan DeepSeek saat ini terus melakukan perkembangan untuk melengkapi kemampuan dan fitur-fitur mereka. Jadi, siap-siap saja ya, ChatGPT.
