Maaf Chelsea, Liverpool Lebih Siap Juara
-
Liverpool berada di momen yang tepat untuk mengangkat trofi Piala Super Eropa yang terakhir kali diraih tahun 2005.
Skuat asuhan Jurgen Klopp akan menghadapi sesama wakil Inggris Chelsea di Stadion Vodafone, Istanbul, Rabu (14/8). Di atas kertas, Liverpool lebih difavoritkan meraih gelar keempat dari ajang yang mempertemukan juara Liga Champions dan Liga Europa musim lalu.
Liverpool menandai musim ini dengan mulus usai mengalahkan tim promosi Norwich City 4-1 di Stadion Anfield, Jumat (9/8). Start sempurna yang jadi modal bagus bagi juara Liga Champions itu untuk meladeni The Blues.
Di laga itu, Liverpool tampil hampir sempurna sepanjang pertandingan. Mohamed Salah bisa mencetak gol dan memberikan satu assist.
Preview |
Kerja sama Salah dengan Roberto Firmino dan Divock Origi berjalan dinamis di lini depan. Absennya Sadio Mane tampak tidak berpengaruh pada agresivitas lini depan.
Di lini tengah, Fabinho bisa tampil di level yang sama seperti yang ditunjukkan mendekati akhir musim lalu. Sedangkan di lini belakang, kuartet empat bek yang dikomandoi Virgil van Dijk bisa menjalankan tugasnya dengan cukup memuaskan
Praktis cela di laga perdana Liverpool adalah kelengahan yang berujung gol Teemu Pukki di pertengahan babak kedua. Tuan rumah juga mengalami kesialan karena Alisson Becker cedera betis di pertengahan babak pertama dan harus menepi selama beberapa pekan.
Meski tanpa Alisson di laga nanti, kekuatan Liverpool rasanya tidak akan terlalu banyak berkurang. Apalagi, tim yang identik dengan warna merah itu bisa kembali diperkuat Sadio Mane.
Mane hanya bermain 16 menit saat melawan Norwich. Penyerang sayap asal Senegal itu dapat istirahat lebih banyak karena baru saja tampil di final Piala Afrika 2019.
Nilai plus lain yang dimiliki Liverpool adalah skuat yang lebih padu ketimbang Chelsea. Hal ini dikarenakan Klopp tidak banyak mengubah komposisi pemainnya menyambut musim baru.
Preview |
Dengan skuat yang tidak banyak berubah, Klopp tidak perlu pusing untuk mengutak-atik strategi sesuai yang ia inginkan. Baik itu taktik di awal pertandingan atau perubahan taktik di pertengahan laga saat kondisi di lapangan tidak sesuai keinginannya.
Satu hal penting yang diingatkan Klopp untuk anak asuhnya adalah menjaga rasa lapar akan gelar setelah kesuksesan meraih gelar Liga Champions musim lalu.
"Tetap serakah. Itu sangat penting-saya tidak ragu sama sekali mengenai hal itu, kami jelas harus melakukannya. Kami sudah tidak sabar dan ini suatu pertandingan besar," ujar Klopp seperti dilansir situs resmi UEFA.
Modal Liverpool ini tidak dipunyai Chelsea. Tim London Utara menyambut laga ini dengan situasi yang tidak terlalu bagus usai kalah telak 0-4 dari Manchester United di OId Trafford, Minggu (11/8).
Meski anak asuhnya tampil bagus di kandang MU, kekalahan dengan skor mencolok tak bisa dimungkiri bisa menganggu psikologis Cesar Azpilicueta dan kawan-kawan. Belum lagi dari segi taktik, Lampard tidak bisa leluasa seperti Klopp.
Maklum Lampard baru sejak awal musim ini jadi nakhoda Chelsea menggantikan Maurizio Sarri yang pindah ke Juventus. Legenda Chelsea itu butuh waktu untuk meracik taktik terbaik walau sentuhannya sudah mulai terlihat saat kalah dari MU.
Preview |
Dari segi taktik, Chelsea juga belum benar-benar solid. Permainan ofensif yang diinginkan Lampard belum sempurna karena terlihat masih banyak celah di berbagai lini.
Sorotan utama tentu sektor belakang yang tergolong keropos saat dipecundangi MU. Duet Andreas Christensen dan Kurt Zouma yang baru musim ini dipercaya mengawal jantung pertahanan juga masih belum sepenuhnya padu.
Sedangkan di lini depan titik lemah tentu ketiadaan penyerang yang bisa menggaransi banyak gol. Tammy Abraham punya kualitas untuk jadi penyerang hebat tetapi masih butuh waktu untuk sampai ke sana.
Lampard sebenarnya masih punya Olivier Giroud. Namun penyerang asal Prancis itu tidak pernah benar-benar bisa menjelma sebagai striker jempolan yang menggaransi banyak gol untuk sebuah tim. Adapun Christian Pulisic masih belum dalam bentuk terbaiknya dan butuh waktu untuk beradaptasi dengan gaya sepak bola Inggris.
Preview |
Hal itu bisa dilihat dari jejak rekamnya saat masih berseragam Arsenal dan kini Chelsea. Giroud malah hanya lebih banyak jadi pelapis di The Gunners.
Lampard pun menyadari sadar laga ini akan berat untuk pasukannya. "Kami harus dengan kesiapan penuh. Ini trofi yang sangat ingin dimenangkan klub. Saya tidak pernah memenanginya, banyak pemain di sini yang belum memenanginya. Jadi kami harus memberikan segalanya," tutur Lampard.
Terlepas dari label favorit yang disandang Liverpool, laga nanti bakal menarik karena akan menyajikan permainan dua tim yang sama-sama mengusung permainan sepak bola menyerang. The Reds akan tetap dengan permainan menyerang yang dipadukan dengan gegenpressing khas Klopp.
Sementara Lampard akan tetap mengandalkan permainan ofensif untuk meladeni Liverpool yang secara taktik lebih matang dan siap. Cara bermain ini membuat laga nanti berpotensi melahirkan setidaknya lebih dari dua gol.